Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tewas dalam Bentrokan di Yaman

Kompas.com - 27/11/2011, 01:59 WIB

SANAA, KOMPAS.com — Sepuluh orang tewas di Yaman utara, Sabtu (26/11/2011), ketika gerilyawan Syiah menyerang posisi yang dikuasai oleh gerilyawan Sunni. Menurut seorang juru bicara Salafi Sunni, hal ini terjadi setelah gagalnya gencatan senjata yang baru berusia sepekan.

Konflik antara gerilyawan Syiah, Houthi, dan gerilyawan Sunni, Salafi, hanya satu dari beberapa konflik yang mengganggu Yaman saat negara itu mengharapkan pemilihan untuk menggantikan Presiden Ali Abdullah Saleh. Presiden itu setuju pekan ini untuk mundur setelah 10 bulan demonstrasi untuk mengakhiri 33 tahun pemerintahannya.

Dalam beberapa pekan belakangan ini, gerilyawan Houthi telah bentrok dengan para petempur Salafi. Kondisi ini menyebabkan tokoh-tokoh suku setempat memerantarai gencatan senjata di antara mereka sepekan lalu.

"Houthi telah melanggar gencatan senjata dan menyerang kota Damaj," kata juru bicara Salafi itu, yang memperkenalkan dirinya sebagai Abu Ismail, seraya menambahkan bahwa 15 orang terluka.

Kekerasan baru itu menekankan risiko perang saudara di negara yang berbatasan dengan pengekspor minyak terbesar dunia, Arab Saudi. Washington dan Riyadh mengkhawatirkan kekosongan politik di Yaman dapat memberanikan sayap Al Qaeda Yaman dan kemungkinan mengancam pasokan minyak.

Anggota-anggota sekte Zaidi dari Islam Syiah, gerilyawan Houthi, telah memimpin pemberontakan di provinsi Saada di utara, di mana pasukan Saleh telah berjuang untuk menghancurkan mereka, dengan Arab Saudi ikut campur tangan secara militer pada 2009 sebelum gencatan senjata diadakan pada tahun berikutnya.

Houthi, yang secara efektif menguasasi Saada, telah meningkatkan kewaspadaan kepercayaan Salafi Sunni Arab Saudi yang menganggap penganut Syiah sebagai orang-orang bid’ah.

Saleh Habra, seorang pemimpin Houthi, menuduh Pemerintah Yaman telah memasok senjata kepada Salafi, yang ia katakan berusaha untuk membangun sebuah kamp militer dekat perbatasan Saudi. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berusaha untuk mempertahankan senjata yang mereka peroleh dari musuh mereka.

Secara terpisah, pesawat tempur Yaman telah mengebom tempat-tempat yang digunakan oleh gerilyawan suku antipemerintah di Sanaa utara sehingga menewaskan tujuh orang, kata sumber suku, Sabtu.

Sumber itu mengatakan, para petempur suku berusaha untuk mengepung sebuah kamp yang digunakan oleh Garda Republik, unit yang dipimpin oleh putra Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com