Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD di Flores Kekurangan Dokter Ahli

Kompas.com - 30/11/2011, 10:40 WIB

Ende, Kompas - Sejumlah rumah sakit umum di kawasan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, masih kekurangan dokter ahli. Umumnya setiap rumah sakit belum mempunyai dokter ahli sebagai tenaga tetap seperti yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Direktris Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa, Maria Wea Betu, Selasa (29/11), yang dihubungi dari Ende, mengatakan, dokter ahli yang praktik di RSUD setempat adalah para dokter residen senior, dokter yang sudah menempuh tahap akhir pendidikan spesialis.

Saat ini, terdapat lima dokter residen senior yang praktik di RSUD Bajawa, yakni untuk pelayanan anestesi, kesehatan anak, obstetri dan ginekologi, bedah, serta penyakit dalam.

”Penempatan dokter residen ini hasil kerja sama dalam program sister hospital (kemitraan) antara Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar; Rumah Sakit DR Sardjito, Yogyakarta; dan RSUD Bajawa. Dokter residen itu akan datang bergantian antara satu dan dua bulan,” kata Maria.

Program sister hospital dilakukan di 11 kabupaten di NTT, dan dimaksudkan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi NTT yang mencanangkan tahun 2010 sebagai gerakan revolusi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dalam program tersebut diupayakan setiap rumah sakit tersedia dokter spesialis anak, obstetri dan ginekologi, serta ahli anestesi.

Komitmen daerah

Program sister hospital di Kabupaten Ende dilakukan antara RSUD Ende dan RS Panti Rapih, Yogyakarta. Menurut Direktris RSUD Ende Yayik Pawitra Gati, saat ini, Ende baru memiliki tiga dokter ahli sebagai tenaga tetap, yaitu dokter spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, dan spesialis mata.

”Ada dokter spesialis obstetri dan ginekologi, tetapi statusnya dokter PTT (pegawai tidak tetap). Ada pula dokter residen senior kesehatan anak dan anestesi yang diperjuangkan melalui program kemitraan,” kata Yayik.

Penasihat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sikka, Asep Purnama, mengatakan, cukupnya ketersediaan dokter ahli bergantung dari komitmen kepala dinas kesehatan dan para bupati. Team Leader Sister Hospital RSUD Ende-RS Panti Rapih Triharnoto berpendapat, para kepala daerah perlu melakukan survei pendapatan dokter spesialis di sejumlah daerah. (SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com