Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Anda Sulit Konsentrasi

Kompas.com - 24/12/2011, 05:44 WIB

KOMPAS.com Setiap orang pasti pernah mengalami situasi di mana sulit untuk berkonsentrasi. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang status usia.

Untuk mengetahui apa saja pemicunya, berikut ini adalah 7 (tujuh) alasan kenapa pikiran Anda mudah mengambang yang disertai anjuran para ahli:

1.  Kadar hormon rendah

Pikiran mudah buyar adalah sinyal bahwa Anda mungkin kekurangan vitamin atau hormon, terutama jika dibarengi dengan rasa lelah luar biasa. "Jika ada kekurangan pada hormon tiroid, metabolisme jadi melambat sehingga mengurangi aliran darah dan fungsi sel di berbagai bagian otak," kata Dr Orford, Staf Ahli dari Mayo Clinic, Preventive Medicine Division, di Scottsdale.

Lakukan ini: Buatlah janji dengan dokter Anda untuk sekadar berkonsultasi. Setelah itu, buat daftar setiap kali ada perubahan gangguan kesehatan untuk membantu mendeteksi sumber masalah terkait gangguan konsentrasi.

"Anda juga dapat melakukan pemeriksaan medis lebih komprehensif, termasuk tes darah," kata Dr Orford. Di samping itu, Anda juga dapat meminta dokter untuk menguji faktor risiko kardiovaskular, seperti hipertensi, kolesterol, sindrom metabolik atau pradiabetes. Pasalnya, jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan penurunan kognitif.

2. Hormon sudah rusak

Sulit untuk berkonsentrasi adalah keluhan paling umum dari perempuan yang mengalami perimenopause, kata Kimberly Pearson, MD, seorang psikiater di Massachusetts General Hospital Center, Women Mental Health.

Lakukan ini: Jika tanda-tanda lain menunjuk ke perimenopause (hot flashes, berkeringat di malam hari, kekeringan vagina), untuk jangka pendek pertimbangkan untuk menjalani terapi hormon pengganti.

"Kebanyakan perempuan yang sudah melakukannya merasa seperti mendapatkan kembali ingatannya," katanya.

3. Pengaruh obat

Beberapa obat-obatan tertentu seperti anti-depresan dapat memengaruhi suasana hati (mood) dan konsentrasi ketika Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya. Antihistamin, misalnya, obat penenang ini dapat memicu rasa kantuk yang cukup lama.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau