Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Haus pada Pasien Cuci Darah

Kompas.com - 02/01/2012, 10:28 WIB

T:
Nama saya Martha, saya adalah pasien cuci darah yang harus mengonsumsi minum maksimal 1 liter/ hari. Buat saya sangat sulit mengontrol hal ini, sebab kalau minum saya sulit berhenti. Adakah saran untuk mengatasi hal ini ? Terima kasih. (Martha.Budiman, 61, via e-mail)

J:
Ibu Martha yang terkasih,
Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, membuang racun, membawa zat gizi masuk ke dalam sel, mempertahankan kelembaban kulit, dan lain sebagainya. Namun pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, kelebihan asupan cairan akan menyebabkan bengkak pada bagian tubuh, karena ketidakmampuan ginjal mengeluarkan cairan. Oleh karena itu dilakukan hemodialisis (cuci darah) dan pembatasan asupan cairan. Rasa haus memang merupakan masalah yang sering dijumpai pada pasien hemodialisis dengan pembatasan cairan. Namun ada beberapa cara yang bisa Ibu Martha lakukan untuk membantu mengurangi rasa haus:

* Hindari makanan dengan rasa asin dan pedas. Lakukan pembatasan asupan garam dalam makanan sehari-hari (biasanya sekitar 3 gram/hari). Rasa asin dan pedas akan meningkatkan rasa haus.
* Biasakan untuk membaca label kandungan zat gizi pada makanan yang dibeli agar bisa diketahui berapa kandungan garam dalam makanan tersebut, seperti pada saus kecap, sosis, dan lain-lain.
* Makanlah buah dan sayur sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan oleh dokter dalam perencanaan diet sehari-hari, karena pada pasien hemodialisis dengan kadar kalium yang cukup tinggi, sayur dan buah juga harus dibatasi dan diolah dengan cara tertentu.
* Lakukan perencanaan dan pembagian cairan yang akan dikonsumsi dalam sehari, misalnya jika dibatasi 1000 ml/hari dapat dibagi dalam 6 kali minum dengan pembagian: sarapan sekitar 150 ml, snack pagi 100 ml, makan siang 250 ml, snack sore 100 ml, makan malam 150 ml, dan snack malam 100 ml. Sisanya sekitar 150 ml didapat dari makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan, sup, snack, dan lain sebagainya.
* Minumlah cairan yang sudah didinginkan atau sudah dimasukkan es agar dapat membantu menimbulkan rasa sejuk di dalam mulut. Namun jumlah es yang dimasukkan tetap harus diperhitungkan sebagai jumlah cairan yang dikonsumsi.
* Saat minum obat gunakan sedikit air. Sebaiknya obat diminum setelah makan, sehingga jumlah cairan yang sudah direncanakan pada saat makan juga cukup digunakan untuk minum obat.
* Gunakan gelas yang kecil saat minum.
* Tanyakan pada dokter yang merawat, apakah obat-obat yang diberikan akan menimbulkan efek samping berupa rasa kering pada mulut.
* Untuk mengurangi rasa kering di mulut, sikatlah gigi, kumur-kumur (menggunakan botol yang berisi air dingin yang sudah dicampur dengan daun mint dan diberikan secara spray, dimana banyaknya cairan yang digunakan tetap diperhitungkan dalam jumlah cairan yang dikonsumsi), menghisap permen dengan rasa lemon (lemon dapat merangsang pengeluaran air liur sehingga membantu mengatasi kekeringan mulut).
* Usahakan untuk selalu berada di tempat yang cukup sejuk, tidak berlama-lama di tempat yang udaranya panas.
* Saling bertukar pengalaman dengan pasien lain agar mendapat cara lain bagaimana mengatasi rasa haus, saling mendukung dan membantu meningkatkan kedisiplinan saat rasa haus timbul.
* Perhatikan beberapa makanan yang tetap harus diperhitungkan dalam jumlah cairan yang dikonsumsi (pada dasarnya semua makanan yang bentuknya cair pada suhu ruang) seperti: kopi, teh, gelatin, es batu, es krim, jus, soda, susu, sorbet, sup, sayur dan buah, dengan kandungan air yang banyak (seperti semangka, melon, labu, tomat, pear, apel, wortel, nanas, timun, dan lain-lain).
* Contoh sayuran dan buah-buahan yang kandungan airnya dapat diabaikan seperti: kol, kembang kol, brokoli, ceri, bluberi, plum, terong, lettuce, seledri, dan lain sebagainya.

Selamat mencoba Bu Martha, semoga berhasil mengatasi rasa haus yang Ibu alami, dan tetap semangat serta sehat menjalani hemodialisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com