Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Olahraga, Prestasi Akedemik Meningkat

Kompas.com - 03/01/2012, 13:34 WIB

KOMPAS.com - Sebagai suatu aktivitas fisik, olahraga ternyata mempunyai segudang manfaat tidak hanya untuk kesehatan tetapi juga untuk kecerdasan. Sebuah riset terbaru di Belanda menunjukkan bahwa anak sekolah yang rutin melakukan olahraga cenderung memiliki prestasi akademis yang baik.

Temuan ini bukan yang pertama kalinya. Studi sebelumnya juga telah menunjukkan hubungan antara olahraga dan prestasi akedemik, seperti yang telah dilakukan di Amerika Serikat, Kanada dan Afrika Selatan.

Penelitian dipublikasikan dalam edisi Januari 2012 dalam Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.

"Kami menemukan bukti kuat hubungan positif yang signifikan antara aktivitas fisik dan prestasi akademis," kata Amika Singh dari Vrije University Medical Center di EMGO Institute for Health and Care Research di Amsterdam, Belanda.

"Temuan tadi merupakan salah satu studi observasional yang menunjukkan bahwa menjadi lebih aktif secara fisik secara positif berkaitan dengan peningkatan prestasi akademis pada anak-anak," kata para peneliti.

Dalam risetnya peneliti melakukan studi analisis terhadap 14 penelitian yang melibatkan anak-anak usia antara 6-8 tahun.

Para peneliti berkesimpulan bahwa peningkatan aliran darah dan oksigen ke otak saat latihan mungkin memainkan peran dalam meningkatkan kinerja belajar anak di kelas. Temuan menunjukkan bahwa olahraga membantu peningkatan kadar hormon yang melawan stres dan meningkatkan suasana hati (mood). Sementara pada saat yang sama olahraga juga mendorong pembentukan sel-sel saraf baru dan fleksibilitas sinaps.

Meski begitu peneliti mengakui, masih sangat sedikit penelitian yang menjelaskan hubungan antara aktivitas fisik dan peningkatan prestasi akademik.

"Diperlukan penelitian yang lebih berkualitas untuk menjelaskan hubungan antara aktivitas fisik dan prestasi akademis. Perlu ada mekanisme yang jelas dan menggunakan instrumen pengukuran yang dapat diandalkan dan valid untuk menilai hubungan ini," jelas peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com