Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Tipe Stres Beda Pola Makannya

Kompas.com - 05/01/2012, 12:09 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah makanan dipercaya dapat mengatasi stres karena tekanan pekerjaan atau masalah apa pun yang menyebabkannya. Termasuk stres yang muncul pascaliburan, lantaran Anda mulai berhitung jumlah uang yang dihabiskan sepanjang liburan, ditambah lagi perubahan aktivitas yang kembali normal dengan rutinitas pekerjaan. Apapun sumber stresnya, sebaiknya kenali tipe stres yang Anda alami untuk memilih makanan yang tepat sebagai penawarnya.

Mengenali tipe stres juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Karena, perasaan tertekan dan kelelahan membuat tubuh membutuhkan energi, yang akhirnya dipenuhi dengan makanan berkalori dan karbohidrat tinggi. Alhasil, program diet Anda berantakan karena stres yang berkaitan dengan makanan.

"Setiap orang bereaksi terhadap stres dengan cara berbeda. Namun ada sejumlah bukti yang menunjukkan efek samping stres kronik terhadap kemampuan menurunkan berat badan. Bagaimana cara tubuh Anda mengatasi stres dapat menjadi acuan yang membantu Anda menjadi lebih tenang juga lebih ramping," jelas terapis dan ahli nutrisi Charlotte Watts, penulis buku The De-stress Diet.

Karenanya, tak mengherankan jika banyak orang yang gagal dalam berdiet karena stres. Menurut Watss, mengubah pola makan dan gaya hidup dapat membantu Anda mengatasi stres. Jadi, kenali tipe stres Anda dan ikuti sejumlah saran yang diberikan untuk mengatasinya, agar 2012 ini Anda menjadi lebih ramping, lebih rileks, dan tentunya lebih sehat.

Stres dan masalah pencernaan
Jika Anda sering bermasalah dengan perut, ditambah lagi jika sedang stres Anda merasa perut semakin sakit, dan juga sering mengalami sakit kepala, ini tandanya Anda stres yang disebabkan masalah pencernaan. Sumber masalahnya bukan hanya pada pencernaan namun juga karena minimnya bakteri baik di tubuh.

Tingkatkan asupan prebiotik untuk membantu pertumbuhan bakteri baik. Caranya, asup sayuran dan buah seperti bawang putih, bawang merah, bawang bombat, pisang, atau minum suplemen. Minum juga obat untuk enzim pencernaan sebelum makan, untuk membantu tubuh menghancurkan makanan.

Cara makan Anda juga perlu diperhatikan. Menguyahlah dengan perlahan dan beri jeda satu jam untuk makan buah setelah makan protein. Batasi asupan gula, alkohol, kafein yang dapat mengurangi level bakteri baik dalam tubuh dan juga dapat memicu gas, menurunkan imun dan meningkatkan pertumbuhan jamur.

Stres dan perasaan tak tenang

Sering merasa was-was, bersikap reaktif terhadap situasi yang bikin stres, kesulitan untuk rileks, seringkali merasa tertekan jika diberikan sejumlah tanggung jawab dan mudah mengalami perubahan mood, ini adalah sejumlah gejala stres yang umum dialami banyak orang. Stres tipe ini berdampak jangka panjang karena berkaitan dengan faktor fisik dan mental. Dampaknya terhadap tubuh, orang yang memiliki tipe stres ini mengalami kelebihan kelenjar adrenal yang mengontrol sejumlah hormon stres. Alhasil, selera makan Anda menjadi meningkat dan memiliki kecenderungan ngemil.

Untuk mengatasinya, penuhi nutrisi setiap harinya dengan menu makan seimbang. Pastikan asupan protein terpenuhi, baik dari telur, daging, ikan. Sebaiknya asup lemak baik dan perbanyak sayuran. Anda juga bisa mengasup suplemen yang mengandung zinc, zat besi, vitamin C,B, iodine dan magnesium, karena zat gizi ini cenderung hilang saat Anda mengalami stres.

Jaga kondisi tubuh jangan sampai kelelahan. Berusahalah rileks, tarik nafas dalam-dalam, sebelum tidur malam atau saat bangun tidur di pagi hari. Kurangi intensitas olahraga Anda, jangan terlalu memaksakan diri. Hindari juga berbagai hal yang sifatnya terlalu kompetitif yang dapat memicu stres.

Stres dan tubuh lemas
Anda merasa sering kedinginan padahal yang lain merasa hangat, rambut rontok, sulit konsentrasi, sering merasa lelah, suara serak, setiap kali bangun tidur, Anda merasa lemas, inilah sejumlah gejala stres yang disebabkan gangguan kelenjar tiroid. Tanda-tanda ini menunjukkan metabolisme tubuh tak bekerja maksimal. Kemampuan tubuh menyimpan energi juga melemah. Kalau sudah begini, keinginan untuk menurunkan berat badan semakin sulit diwujudkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com