Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Lemak Trans Merusak Otak

Kompas.com - 06/01/2012, 15:45 WIB

Kompas.com - Lemak trans merupakan salah satu penyebab obesitas masa kini yang juga memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung. Tak heran jika kini di negara maju sudah banyak restoran yang mengurangi penggunaan lemak trans dalam proses pemasakannya.

Sebenarnya apa itu lemak trans? Lemak trans terbentuk akibat proses hidrogenasi yakni pencampuran hidrogen dalam minyak sayur. Dalam bahasa sederhana, itu artinya mengubah minyak cair menjadi lemak padat. Proses ini memang membuat makanan terasa lebih gurih.

Lemak trans sebaiknya dihindari. Penelitian menunjukkan asupan lemak trans bukan hanya terkait dengan penyakit jantung koroner, tapi juga merusak jaringan saraf pada otak.

Otak sebagian besar terdiri dari lemak, termasuk lemak yang Anda makan. Tingginya kadar lemak trans pada otak  bisa membuat kerja membran sel otak menjadi lebih kaku dan kurang mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Berikut ini adalah 2 (dua) cara kerja dari lemak trans dalam merusak otak Anda:

Lemak trans mengganggu fungsi otak

Ketika lemak trans menjadi bagian dari sel-sel di otak dan selubung saraf otak, lemak tersebut akan mengganti fungsi dari lemak penting lain, seperti DHA dan asam lemak omega-3. Akibatnya komunikasi seluler pada otak akan berantakan sehingga terjadi penurunan fungsi sel dan bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk penurunan kerja mental, gangguan mood, kehilangan memori, atau masalah kesehatan.

Lemak trans memperlambat sirkulasi pada otak

Lemak trans terkenal karena kontribusi mereka terhadap penyakit kardiovaskular dengan penebalan darah, memperlambat sirkulasi, dan penyumbatan arteri. Otak juga memiliki sistem vaskular yang berfungsi mengirim nutrisi dan oksigen serta menghilangkan racun pada seluruh bagian otak. Tersumbatnya sistem vaskular otak akibat lemak trans dapat berdampak buruk untuk kesehatan dan fungsi otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com