Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Mengaku Sering Dipukuli di Polsek Sijunjung

Kompas.com - 12/01/2012, 17:26 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Almarhum Faisal Akbar (14) pernah menyebutkan bahwa sejak pertama kali ditahan di Polsek Sijunjung, Sumbar, Rabu (21/12/2011), ia sering dipukuli oleh oknum polisi.

Hal ini diungkapkan oleh kakak Faisal, Didi Firdaus saat mendatangi Markas Besar Polri di Jakarta, Kamis (12/1/2012). Didi mengatakan adiknya tak pernah tahu alasan ia dipukul.

"Faisal yang umurnya 14 tahun, pernah mengaku dia sering disiksa di dalam penjara. Yang paling dia rasakan sakit itu kepalanya karena kepalanya sering dipukul," ujar Didi.

Meski belum sempat bertemu dengan Budri, salah satu saudaranya yang juga ditahan, menurut Didi, Budri juga mendapatkan kekerasan yang sama di tahanan.

Ia menyatakan ada saksi yang melihat kejadian tersebut. "Kita punya saksi. itu dia (tahanan yang jadi saksi) ngomong sama ke keluarga korban juga. Kita tidak bertemu Budri," tuturnya.

Dari pertemuan terakhir dengan Faisal, kata Didi, adiknya tak pernah sekalipun membicarakan soal kematian, apalagi sampai berniat bunuh diri. Ia pun mengaku tak ada firasat khusus ia akan kehilangan dua saudaranya tersebut.

"Dia ngomong mungkin dia tidak akan pulang lagi, karena merasa lemas akibat disiksa," kata Didi.

Saat ditemukan tewas, kata Didi, keluarga juga tak langsung bisa melihat jenazah keduanya. Alasannya, Polsek masih menunggu anggota dari Polda menuju TKP untuk pemeriksaan.

Kini, dengan mengadu ke Markas Besar Polri, keluarga Faisal dan Budri berharap memperoleh keadilan dari kepolisian. Mereka mengajukan laporan dugaan tindak pidana penyiksaan dan penganiayaan terhadap keduanya.

Kasus ini sengaja dilaporkan pada Mabes Polri, karena kepolisian setempat dianggap keluarga terkesan menutup-nutupi kasus kematian Faisal dan Budri.

"Kita harapkan, pihak kepolisian yang tersangkut dalam masalah ini dipecat habis dan dihukum sewajar-wajarnya," tutup Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com