Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Lemak Tak Selalu Bikin Gemuk

Kompas.com - 20/01/2012, 14:38 WIB

Kompas.com - Kini saatnya membuang ketakutan Anda pada lemak. Seperti halnya kolesterol, lemak juga memiliki tipe yang baik dan yang jahat. Memasukkan lemak yang baik dalam pola makan Anda merupakan kunci untuk sehat.
 
Setiap harinya kita memerlukan lemak yang jumlahnya tak lebih dari 25 persen dari total kalori per hari. Dari persentasi itu, buat lagi perbandingan konsumsi antara lemak tak jenuh ganda, lemak tak jenuh, serta lemak jenuh.

Bagian lemak jenuh seharusnya paling sedikit karena ia merupakan cikal bakal penumpukan lemak di tubuh. Ia juga menjadi bibit bagi penyakit kronik dan peningkatan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Lemak yang tidak sehat ini bisa ditemukan pada makanan yang berasal dari hewan seperti daging, telur, dan produk susu. Lemak tidak sehat ini juga memicu peningkatan LDL, alias kolesterol jahat.

Lemak tidak sehat lainnya adalah lemak trans yang berasal dari lemak terhidrogenasi, seperti margarin, gorengan, dan juga kue kering serta snack manis lainnya, bukan cuma membuat kadar LDL meningkat, tapi juga menurunkan kolesterol baik (HDL).

Bila ingin tetap sehat, maka batasilah konsumsi lemak jahat dan memperbanyak lemak baik. Ikan laut seperti salmon telah terbukti kaya akan lemak tidak jenuh yang efektif mengurangi kadar LDL.

Sementara itu lemak tidak jenuh tunggal seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun berperan ganda bukan hanya menurunkan LDL tapi juga meningkatkan HDL. Lemak jenis ini membantu tubuh menyerap manfaat vitamin dan mineral yang terdapat dalam makanan. Lemak juga akan membuat kita merasa kenyang dan terpuaskan.

Bagaimana mengatur asupan lemak baik dalam menu sehari-hari? Selalu perhatikan jumlah lemak total seperti yang terdapat dalam label nutrisi. Beberapa produk juga mencantumkan jenis lemak dan jumlahnya.

Lemak yang cair dalam suhu ruangan seperti minyak zaitun biasanya adalah sumber lemak baik. Sementara lemak yang padat seperti mentega biasanya bukan pilihan yang baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com