Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Gula Darah Lewat Air Mata

Kompas.com - 20/01/2012, 16:52 WIB

KOMPAS.com - Untuk para penderita diabetes, tidak ada alat lain yang dirasa akurat menghitung kadar gula dalam darah selain alat pengukur kadar gula yang menggunakan tetesan darah. Tentu saja cara ini dirasa tidak nyaman, apalagi bagi mereka yang harus mengecek kadar gula darah namun tidak mengidap penyakit diabetes.

Para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia telah berusaha keras untuk mencari alternatif yang lebih nyaman digunakan. Saat ini, telah ditemukan alat pengukur kadar gula darah yang tak menggunakan darah, melainkan air mata. Peneliti dari University of Michigan menggunakan sensor pada alat pengukur tersebut untuk mendeteksi kadar larutan gula atau glukosa dalam air mata.

Pengujian kepada 12 kelinci menemukan bahwa tingkat kadar glukosa dalam air mata berkolerasi dengan tingkat kadar glukosa dalam darah. Hal ini menjadi titik acuan para peneliti untuk menemukan alat pengukur kadar gula dalam darah tanpa menggunakan darah.

Asosiasi Diabetes di Amerika meperhitungkan kira-kira 25,8 juta orang di Amerika mengidap penyakit diabetes namun 7 juta orang diantaranya belum terdiagnosa. Menurut Dr. George Grunberger dari The American Association of Clinical Endocrinologis, banyak masyarakat yang memantau kadar glukosa melalui kulit mereka dan melalui daun telinga mereka. Ada juga mesin yang ditarik dari peredaran karena tidak dapat diandalkan dan reproduktivitas yang kurang mumpuni.

Para penderita diabetes memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darah mereka. Hal ini bisa karena pankreas mereka yang berhenti memproduksi hormon insulin yang mengatur gula darah atau bisa karena sel tubuh mereka yang menjadi kebal akan insulin itu sendiri sehingga proses penyerapan gula dalam darah menjadi terganggu.

Intensitas pengujian darah yang dilakukan oleh pasien bersifat subjektif atau tergantung kemauan sang penderita. " Dua kali, tiga kali bahkan 10 kali dalam 1 hari. Seringnya pengujian ini karena memang selalu berubahnya kadar glukosa dalam darah seseorang dalam 1 hari" menurut Grunberger.

Peneliti dari University of Michigan bukanlah yang pertama menemukan alternatif dari alat pengukur kadar gula darah ini. Jeffrey LaBelle seorang biomedis dari Arizona State University bekerjasama dengan peneliti dari The Mayo Clinic menemukan teknologi pengamat kadar glukosa dalam air mata. Dengan menyentuhkan sensor selama 5 detik ke sklera (bagian putih) mata anda alat tersebut akan mengukur kadar gula darah anda.

Menggunakan air mata dalam mengukur kadar gula adalah cara yang cukup nyaman. Menurut LaBelle ide penggunaan air mata ini sudah terkuak dari tahun 1937 namun kendala teknislah yang membatasi penelitian ini.

"Tingkat glukosa dalam air mata ditemukan 30-50 kali lebih rendah dari kadar yang ditemukan dalam darah", menurut peneliti. Dari permasalahan tersebut peneliti dituntut untuk menemukan alat yang sensitif dan akurat.

Penguapan, kadar glukosa yang berbeda jauh dari air mata dan darah, kuantitas darah yang lebih banyak daripada air mata dan proses yang digunakan untuk memperoleh air mata adalah beberapa plus-minus dari alat ini. Selain itu stres ternyata memengaruhi kadar glukosa dalam air mata, menurut LaBelle.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com