Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Ingatan akibat Kurang Tidur

Kompas.com - 01/02/2012, 09:20 WIB

TANYA :

Dok, akhir-akhir ini saya sering mengalami gangguan dengan ingatan, pendengaran bahkan konsentrasipun menurun.  Apakah itu semua dikarenakan saya mengalami kurang tidur dok? Soalnya, saya kerjanya shift malam terus, itupun udah 2 tahun lebih.. Kira-kira kalau aktivitas atau pekerjaaan itu dilanjutkan, apakah ini akan membahayakan kesehatan saya? Terima kasih atas jawaban dokter.

(Abdul Rojak, 20, Subang)


JAWAB :

Kang Abdul Rojak yang berbahagia,

Apa yang dialami oleh Kang Abdul mungkin merupakan konsekuensi dari siklus tidur yang berbeda dari biasanya. Kondisi ini dalam ilmu kedokteran ada yang disebut sebagai Gangguan Tidur akibat Shift Kerja (Shift Work Sleep Disorder). Kondisi yang sering diungkapkan oleh penderita biasanya adalah kesulitan tidur saat jam kerja berakhir atau merasa mengantuk tetapi tidak bisa jatuh tertidur. Selain itu juga pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit konsentrasi dan merasa kelelahan.

Yang terjadi pada pasien dengan kondisi ini sebenarnya adalah irama sirkadian atau jam biologis tubuh tidak mampu mengatasi perubahan situasi yang ada. Kita mengetahui bahwa proses tidur di malam hari dipengaruhi oleh cahaya. Cahaya matahari yang hilang di saat matahari terbenam selaras dengan meningkatnya hormon tidur yaitu melatonin di dalam tubuh yang menginduksi tidur. Kondisi ini yang akan mengantarkan individu memasuki tidurnya di malam hari.

Pada orang yang bekerja di malam hari sampai pagi hari, kondisi ini tidak berhasil menjadi pola yang seharusnya, karena ternyata tubuh tidak mengikuti polanya untuk tidur, tetapi terus diusahakan terjaga oleh orang tersebut. Sayangnya, pada saat individu itu ingin tidur di pagi hari, tubuh tidak melihat adanya sinkron dengan lingkungan yang sudah terang. Kondisi “kebingungan” inilah yang memicu adanya suatu gangguan tidur yang terkait dengan shift kerja.

Hal ini terutama terjadi pada individu yang ganti shift-nya lebih sering polanya misalnya tiap 3-4 hari sekali dibandingkan dengan individu yang ganti shift-nya misalnya sebulan sekali. Pengaruh kepada kesehatan adalah kesulitan tidur ini bisa meningkatkan abnormalitas sistem neuroendokrin yang terkait dengan penurunan hormon stimulasi tiroid, menurunkan kadar hormon pertumbuhan (growth hormon), prolaktin dan leptin. Pasien juga akan menurun daya kekebalan tubuhnya terhadap penyakit infeksi dan meningkatkan stres oksidatif yang menghasilkan oksidan tubuh. Belum lagi bisa meningkatkan kecelakaan kerja atau pribadi.

Walaupun sangat sulit, kang Abdul harus bisa menempatkan tidur sebagai prioritas setelah bekerja. Anda harus menyiapkan sebaik mungkin waktu tidur di pagi hari setelah bekerja. Siapkan tubuh dan pikiran untuk tidur. Kurangi ekspos terhadap cahaya di pagi hari dalam perjalan pulang ke rumah. Salah satu caranya dengan memakai pakaian yang mengurangi ekspos sinar matahari ke kulit.

Kalau anda mempunyai ritual sebelum berangkat tidur di malam hari, lakukan seperti biasa. Jangan tunda waktu tidur anda dengan kegiatan lain atau perjalanan lain, segera tidur setelah masa kerja malam habis. Ingat selalu penting menjaga waktu tidur antara 6-8 jam perhari.

Salam Sehat Jiwa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com