Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Persen Kasus Gizi Buruk karena Salah Asuh

Kompas.com - 13/02/2012, 21:34 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Sebanyak 38 persen kasus gizi buruk di Jawa Timur, berdasarkan hasil penelitian Tim Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Timur, karena pola asuh.

Kesalahan pola asuh mengakibatkan terjadinya informasi gizi yang salah sehingga anak mengalami kekurangan gizi.

Ny Nina Soekarwo menjelaskan temuan ini di sela-sela acara pencanangan Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh Aktif Tanggap 2012 yang diresmikian Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Vita Gamawan Fauzi di Malang, Senin (13/2/2012).

Kesalahan pola asuh terjadi antara lain karena faktor budaya, tetapi yang terpenting adalah karena absennya pendidikan menjadi orangtua (parenting education) dalam proses tumbuh kembang anak.

"Misalnya, karena ayah-ibu bekerja, anak diasuh oleh nenek. Nenek tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap kebutuhan gizi cukup bagi anak, misalnya memberi anak dengan air teh manis dan bukannya bahan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi anak. Ini yang terutama terjadi pada kelompok grass root," kata Nina Soekarwo.

Ada 20 persen

Di Jawa Timur sampai tahun 2011, 20 persen anak balita dari total 2,4 juta anak balita mengalami gizi buruk. Sebanyak 38 persen dari jumlah penderita gizi buruk itu, berdasarkan informasi yang dikumpulkan PKK Jatim, karena kesalahan informasi gizi oleh pengasuh atau orangtuanya.

Menurut Vita, PKK sejak tahun 2010 telah mengembangkan pendekatan baru dalam memberi akses ibu dan anak pada kesehatan, dengan mendasarkan pada lembaga posyandu.

Vita menjaskan, berbagai kegiatan dilakukan di 14 provinsi se-Indonesia untuk mengaktifkan kembali posyandu, terutama dengan pendidikan kader posyandu yang dilakukan secara nasional, kontes posyandu, sosialisasi konsep-konsep terbaru penanganan tumbuh kembang anak yang antara lain dirancang oleh pakar posyandu Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ali Khomsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com