Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempersiapkan Biaya Kesehatan Secara Optimal

Kompas.com - 14/02/2012, 07:08 WIB

KOMPAS.com - Banyak diatara kita mungkin bertanya-tanya bagaimana saya dapat mempersiapkan dana kebutuhan kesehatan baik untuk berobat jalan maupun untuk rawat inap. Memang belum banyak artikel mengenai ini, biasanya anda akan langsung membeli produk asuransi jiwa yang sudah ada tambahan asuransi kesehatan didalamnya atau dikenal dengan riders.

Masih kondisi yang belum mengerti akhirnya kita setuju untuk membeli produk asuransi tambahan penyakit kritis. Tujuannya memang baik untuk melindungi jika kita terserang penyakit kritis, namun sesungguhnya kita harus lebih bijak untuk mengetahui apakah kita perlu membeli asuransi tambahan itu. Sementara biaya untuk membeli asuransi tambahan tersebut juga tidak murah.

Memang perlu diketahui khusus untuk biaya kesehatan besarnya adalah sangat bervariasi sampai saat ini masih tidak ada acuan yang jelas, sebagai contoh adalah penyakit Jantung (salah satu penyakit termahal) seseorang yang mengalami penyempitan pembuluh darah pada titik tertentu dan harus dilakukan operasi jantung dengan tujuan mengembalikan besaran dari pembuluh darah tersebut, berdasarkan data tahun 2011 yang didapat dari klien kami, biaya rata-rata untuk penyakit tersebut adalah berada pada kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 30 juta per harinya, biaya tersebut sudah termasuk biaya operasi jantung (kondisi standar tanpa komplikasi), ruang rawat inap (tergantung kelas), biaya kunjungan dokter, biaya obat pada saat rawat inap, biaya periksa atau kontrol kesehatah (darah, urine, dll) serta biaya peralatan kesehatan lain yang dibutuhkan diantaranya adalah oksigen, dll.

Pembaca yang bijak kisaran biaya untuk biaya kesehatan pada kasus diatas memang sangat besar, secara sederhana biaya tersebut tinggal dikalikan jumlah hari sang pasien melakukan rawat inap dirumah sakit. Nah kembali lagi berdasarkan data dari beberapa klien kami bahwa jumlah hari untuk kasus diatas berkisar antara 10 hingga 20 hari, bisa anda bayangkan berapa dana yang diperlukan? Amat besar tentunya. Lalu bagaimana dengan penyakit lain? Kanker, paru-paru dan yang lainnya? Nah sekali lagi memang ternyata belum ada acuan yang pas untuk memperkirakan biaya kesehatan.

Harus Objektif

Berdasarkan fakta tersebut maka mutlak dibutuhkan persiapan biaya kesehatan secara optimal khususnya biaya pada saat kita beada diusia produktif maupun ketika kita memasuki usia pensiun. Untuk itu marilah kita persiapkan secara objektif, dalam hal ini jangan mudah terpengaruh oleh bujuk rayu agen penjual.

Berikut adalah kiat-kiat untuk mempersiapkan biaya kesehatan:
Biaya kesehatan harus dipersiapkan jauh sebelum penyakit datang, lebih awal lebih baik! Siapkan sejak anda mulai bekerja. Mengapa? Karena biaya ini jika tidak terpakai secara signifikan dapat merupakan cadangan biaya kesehatan anda dengan jumlah yang cukup besar pada saat anda memasuki usia pensiun kelak di umur 55 tahun. Jadi jangan terlambat dalam hal mempersiapkan biaya kesehatan.

Berbicara biaya kesehatan pada usia kerja atau usia produktif, ada dua hal yang harus anda perhatikan, pertama anda mutlak memiliki asuransi kesehatan (melakukan transfer resiko jika terjadi sakit dan rawat inap) dan kedua anda wajib melakukan investasi kesehatan dalam bentuk reksa dana untuk persiapan menutupi kekurangan dari asuransi kesehatan jika terjadi rawat inap.

Adapun konsep dasar dalam mempersiapkan biaya kesehatan adalah:
1. Membeli asuransi kesehatan sebelum sakit, di usia yang masih muda;
2. Di usia muda, beli program asuransi kesehatan rawat inap denga premi yang paling rendah;
3. Masukan dana investasi kesehatan pada reksa dana dengan jumlah investasi yang harus meningkat setiap tahunnya, dimulai dengan angka peningkatan 10 persen pertahun.

Untuk lebih jelasnya biaya kesehatan dapat dipilah sesuai dengan usia sebagai berikut:
• Kisaran usia produktif awal yakni: 21 hingga 30 tahun maka:
1. Pilih asuransi kesehatan rawat inap dengan premi termurah, anda tidak dianjurkan membeli perlindungan tambahan untuk asuransi penyakit kritis. Mengapa demikian?, karena asuransi penyakit kritis ini memiliki besaran premi tambahan yang tidak sedikit. Untuk kisaran usia ini kemungkinan rawat inap di rumah sakit sangat kecil, kecuali bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan atapun turunan dari keluarga, misalkan penyakit asma, diabetes, dll. Perlu dicatat bahwa untuk penyakit tertentu yang bersifat bawaan dari keluarga biasanya asuransi kesehatan memerlukan periode waktu tertentu untuk dapat mengcovernya, misalkan 6 bulan hingga 1 tahun sejak polis asuransi terbit;

Halaman:

Terkini Lainnya

Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Pastikan Layanan Tersedia untuk 300 Ribu Orang per Hari

Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Pastikan Layanan Tersedia untuk 300 Ribu Orang per Hari

Health
Belajar dari Sonny Septian, Waspadai Faktor Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak

Belajar dari Sonny Septian, Waspadai Faktor Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak

Health
Apa Saja Manfaat Buah Pepaya? Ini 5 Daftarnya...

Apa Saja Manfaat Buah Pepaya? Ini 5 Daftarnya...

Health
Gejala Penyakit Autoimun Dapat Ditekan, Ini Tips dari Dokter

Gejala Penyakit Autoimun Dapat Ditekan, Ini Tips dari Dokter

Health
Makan Buah Pir Bagus untuk Apa? Berikut 5 Daftarnya…

Makan Buah Pir Bagus untuk Apa? Berikut 5 Daftarnya…

Health
Cara Meningkatkan Energi Selama Puasa dengan Kebiasaan Tidur yang Baik

Cara Meningkatkan Energi Selama Puasa dengan Kebiasaan Tidur yang Baik

Health
Apa Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak? Ini Daftarnya...

Apa Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak? Ini Daftarnya...

Health
Wendy Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit karena GERD, Apa Saja Gejala yang Bisa Terjadi?

Wendy Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit karena GERD, Apa Saja Gejala yang Bisa Terjadi?

Health
Penyakit Autoimun Tidak Menular, Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya

Penyakit Autoimun Tidak Menular, Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya

Health
Permenkes 2/2025: Upaya Kemenkes Meningkatkan Akses Kesehatan Reproduksi bagi Perempuan

Permenkes 2/2025: Upaya Kemenkes Meningkatkan Akses Kesehatan Reproduksi bagi Perempuan

Health
Saran Pakar IPB: Buah Terbaik dan yang Perlu Dihindari Saat Buka Puasa

Saran Pakar IPB: Buah Terbaik dan yang Perlu Dihindari Saat Buka Puasa

Health
Buah Tin Disebut dalam Al Quran, Apa Saja Kandungannya? Ini Ulasannya...

Buah Tin Disebut dalam Al Quran, Apa Saja Kandungannya? Ini Ulasannya...

Health
Yang Harus Diperhatikan Saat Bersihkan Rumah Pascakebanjiran

Yang Harus Diperhatikan Saat Bersihkan Rumah Pascakebanjiran

Health
Miliki Kadar Gula Darah Tinggi Hingga 600 Mg/dl, Apa yang Bisa Terjadi?

Miliki Kadar Gula Darah Tinggi Hingga 600 Mg/dl, Apa yang Bisa Terjadi?

Health
Komplikasi Berat Leptospirosis Sebabkan Gagal Ginjal

Komplikasi Berat Leptospirosis Sebabkan Gagal Ginjal

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau