Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang-piutang Antarnapi Jadi Pemicu

Kompas.com - 23/02/2012, 03:17 WIB

Badung, Kompas - Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, mengamuk dan membakar fasilitas lembaga pemasyarakatan, Selasa (21/2) malam. Perkelahian antarnarapidana, Minggu, menjadi penyebab kerusuhan.

Pemicu perkelahian, menurut Wakil Kepala Polda Bali Brigjen (Pol) Untung Yoga Ana, adalah masalah utang-piutang di antara para narapidana (napi).

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sihabudin di Badung mengungkapkan, sebagian penghuni lembaga pemasyarakatan (LP) masih kesal dengan insiden perkelahian dan penusukan itu.

Di Jakarta, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Rabu, mengatakan akan mengeluarkan kebijakan sebagai respons terhadap kerusuhan di LP Kerobokan. Menurut Amir Syamsuddin, keluhan bahwa napi tidak puas dengan kondisi LP Kerobokan bersifat sangat subyektif.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Hariadi menjelaskan, kerusuhan dari Selasa malam hingga Rabu pagi itu berawal dari insiden perkelahian hari Minggu saat napi bernama Ariasa diserang tiga napi, yaitu Bashori, Dwi Wijayanto, dan Eko Mardianto. Lengan kiri Ariasa ditusuk dengan pisau.

Ariasa yang memiliki banyak teman di LP lalu mengamuk dan berbalik menyerang ketiga napi itu. Petugas LP kemudian menyembunyikan ketiga napi itu ke Kepolisian Sektor Kuta Utara. Kelompok Ariasa lalu melampiaskan kekesalan dengan membakar fasilitas LP. Mereka membakar ruangan kepala LP, ruang registrasi, dan gudang senjata. Tiga napi, yaitu Roni (luka tembak peluru karet di kaki) serta Suprianto dan Nyoman Kertayasa (luka di lengan) dibawa ke RS Trijata.

Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Totoy Herawan Indra mengatakan, salah satu faktor yang dikeluhkan napi adalah kondisi LP yang sudah melebihi kapasitas sehingga rawan menimbulkan konflik.

Saat kerusuhan berlangsung, ada 1.015 napi di LP yang berkapasitas 300 orang itu.

Kekerasan di LP Kerobokan sudah beberapa kali terjadi. Pada 12 Januari 2012, napi Edi Suwito ditemukan tewas karena dibunuh 13 napi lain. Pada awal Oktober 2011, satu napi kasus narkoba, M Arif Hamzah, tewas setelah berkelahi dengan napi lain karena masalah utang. (DEN/ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com