Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlambat Haid Pertama Memicu Osteoporosis

Kompas.com - 27/02/2012, 16:53 WIB

KOMPAS.com - Penyakit osteoporosis atau tulang keropos memang banyak dialami orang lanjut usia. Namun sebenarnya, penyakit yang tergolong silent disease ini juga telah menyerang kaum muda. "Banyak orang tak sadar akan bahayanya penyakit ini, terutama kaum muda, karena mereka menganggap penyakit ini adalah penyakit orang tua," ungkap Ida Wisnubaroto, Ketua I Perwatusi Pusat, dalam kampanye Osteoacessories di Indonesia Fashion Week di Jakarta Convention Center, Sabtu (25/2/2012) lalu. Penyakit ini bisa menyerang orang berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi.

Menurut sebuah penelitian, 90 persen perempuan terserang osteoporosis, atau sekitar dua dari lima perempuan. Serangan penyakit ini dipengaruhi oleh hormon di tubuh perempuan. Pada awal usia 20-an, kepadatan tulang mencapai puncaknya. Namun setelah usia 35-50 massa tulang akan berkurang akibat kehamilan dan menyusui. Setelah usia 35 tahun, hormon estrogen mulai berkurang dan menyebabkan jaringan tulang berkurang sebanyak 2-3 persen per tahun hingga masa menopause.

Hormon perempuan aktif berproduksi selama belum menopause. Namun saat menopause, pembentukan hormon estrogen semakin menurun dan melambat sehingga menyebabkan penghancuran tulang lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya. "Menurunnya produksi hormon ini juga akan membuat kepadatan massa tulang akan berkurang dan keropos," tukasnya.

Haid pertama pengaruhi serangan osteoporosis
Pada beberapa kasus, osteoporosis bisa juga menyerang remaja. Menurut dr Sonja Roesma, SKM., AAK, dalam bukunya yang berjudul Pencegahan Dini Osteoporosis, kemungkinan besar resiko penyakit ini bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. "Estrogen merupakan unsur penting dalam penentuan massa tulang, sehingga memperoleh haid ketika usia remaja menjadi sebuah tanda yang penting," tulisnya.

Seorang remaja putri yang mulai mendapat menarche (haid pertama) pada usia 15 tahun ke atas, risiko terserang osteoporosis lebih besar. Selain itu, haid yang tak teratur juga menjadi salah satu pertanda kemungkinan resiko terserang osteoporosis. Haid yang sesekali tak teratur memang wajar saja, namun jika sudah terjadi dalam jangka panjang, hal ini bisa berbahaya. Hal ini menunjukkan kadar estrogen yang rendah dalam tubuh seseorang, yang berarti peningkatan risiko kehilangan massa tulang yang lebih besar dan semakin tingginya kemungkinan terkena osteoporosis.

Sumber: Pencegahan Dini Osteoporosis, dr Sonja Roesma, SKM, AAK, Perwatusi (Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com