Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nutrisi Makanan Beku Lebih Utuh

Kompas.com - 03/03/2012, 16:39 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang menghindari makanan yang dibekukan, dikeringkan, atau makanan kaleng dengan alasan tidak sehat. Padahal, berbeda dengan kepercayaan banyak orang, makanan beku justru memiliki banyak keunggulan.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Science and Agriculture menemukan bahwa produk makanan segar sebenarnya sudah kehilangan banyak nutrisinya dibandingkan dengan makanan beku atau makanan kaleng.

Untuk mendapatkan nutrisi secara utuh, idealnya kita mengonsumsi buah atau sayuran yang baru dipetik. Namun di zaman modern seperti sekarang ini hampir tidak ada orang di perkotaan yang menanam buah dan sayur di pekarangannya.

Elizabeth Pivonka, ahli gizi dan presiden Produce for Better Health Foundation mengungkapkan, ada banyak alasan untuk memilih produk beku atau kaleng, antara lain biaya yang lebih murah dan nutrisi yang utuh.

Proses pembekuan makanan sebenarnya berfungsi untuk mengurangi kerusakan dinding sel pada makanan. Clarence Birdseye yang dikenal sebagai penemu teknik pembekuan makanan konon mempelajari teknik itu dari orang Eskimo.

Keunggulan dari makanan beku antara lain prosesnya dilakukan tak lama setelah makanan tersebut dipetik atau ikan yang baru ditangkap. Dengan demikian nutrisi yang terbuang hanya sedikit.

Berbeda dengan mitos yang dipercaya banyak orang, makanan beku atau kaleng tidak memerlukan zat pengawet. Ini karena tekniknya, yakni diletakkan dalam wadah kedap udara, memungkinkan makanan itu tetap awet

Selain itu Pivonka menjelaskan jenis pengawetan lain yang juga menjaga nutrisi makanan, yakni pengeringan. "Keuntungan dari makanan yang dibeku keringkan adalah nutrisinya utuh. Selain itu warna, tekstur, dan bentuknya tak rusak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com