Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Makan Kedelai Menyehatkan Prostat

Kompas.com - 14/03/2012, 14:58 WIB

Kompas.com - Kanker prostat merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker di Indonesia. Berbagai upaya bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, salah satunya melalui pola makan yang tinggi kandungan kedelainya.

Pakar epidemiologi di Amerika Serikat membandingkan tingginya insiden kanker prostat di Amerika dibandingkan dengan di Asia. Di Negara Paman Sam itu lebih dari 240.000 pria didiagnosa kanker prostat setiap tahunnya.

Perbedaan insiden kanker prostat itu antara lain disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk kesadaran untuk melakukan skrining, gentik, dan faktor lingkungan.

Pola makan adalah salah satu faktor yang berperan besar pada kejadian kanker prostat. Menurut hipotesa para ahli, orang Asia lebih jarang terkena kanker prostat karena mereka lebih sering mengonsumsi kedelai.

Kedelai adalah sumber isoflavon yang unik yakni geneistein dan daidzein. Komponen ini bertindak seperti hormon estrogen dan diketahui menghambat pertumbuhan sel kanker.

Genistein secara khusus sejak lama dipercaya memiliki daya kerja sebagai anti kanker. Penelitian di tingkat sel menunjukkan genistein menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan meningkatkan kematian sel kanker. Lebih lanjut, riset menunjukkan genistein meningkatkan kemampuan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker prostat.

Sementara itu dalam ujicoba terhadap mencit didapatkan, mencit yang diberi pakan tinggi kedelai lebih jarang terkena tumor dan yang sudah memiliki kanker prostat penyakitnya tidak terlalu agresif.

Penelitian pada populasi yang lebih luas juga menunjukkan kaitan yang kuat antara konsumsi kedelai dengan penurunan risiko kematian akibat kanker prostat.

Selain menurunkan risiko kanker, kedelai juga dianggap mampu menurunkan penyakit jantung dan kolesterol. Karena itu disarankan untuk mengganti protein dari daging merah menjadi protein yang berasal dari kedelai untuk menurunkan kolesterol sampai 10 persen.

Pada saat yang sama, mengonsumsi protein nabati membantu mencegah obesitas, salah satu faktor risiko untuk kanker prostat.

Walau sudah terbukti memiliki banyak manfaat, namun penelitian juga menunjukkan adanya bahaya dari konsumsi kedelai. Karena isoflavon bisa bekerja seperti hormon estrogen, zat ini akan menghambat produksi alami hormon tersebut. Pada perempuan, hal ini akan menyebabkan gangguan siklus ovulasi dan memicu infertilitas.

Para pakar juga tidak merekomendasikan konsumsi kedelai yang tinggi pada anak karena komponen mirip estrogen itu dinilai akan mengganggu perkembangan seksual anak.

Kedelai sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah moderat. Untuk memaksimalkan manfaatnya, pilihlah kedelai dari sumber alami seperti tahu, tempe, atau susu kedelai, ketimbang suplemen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com