Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 4 Penyebab Nyeri Pascabersalin

Kompas.com - 16/03/2012, 17:14 WIB

KOMPAS.com - Pascabersalin tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan yang alami. Perubahan ini merupakan serangkaian proses yang diperlukan tubuh untuk  pemulihan kondisi fisik dan penyesuaian dari masa hamil menuju masa nifas dan menyusui. Ada beberapa perubahan yang sewajarnya dialami oleh para ibu pascabersalin dan merupakan sesuatu yang tidak perlu dicemaskan.

Namun demikian kurangnya informasi tentang proses perubahan yang terjadi tersebut akan menimbulkan rasa kuatir dan bahkan ibu  nifas merasa kurang nyaman akibat rasa nyeri yang kadang dirasakan. Oleh karena itu, perlu kita mengenal sejumlah penyebab nyeri pada ibu pascabersalin berikut ini :

1. Nyeri pada perut ( rahim )

Pada saat hamil, rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim akan menyusut dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa seperti kram pada perut.

Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini diperlukan agar rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka saat lepasnya ari-ari dari dinding rahim dapat segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang, sensasi nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu tak perlu cemas karena justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim tersebut. Maka, tidak mengherankan bila ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya dan terhindar dari risiko perdarahan juga. Gunakan gurita yang nyaman, sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas bila nyeri atau kram tersebut muncul.

2. Nyeri payudara

Paska persalinan setelah dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan merasakan payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada keadaan ini, payudara telah memulai fungsinya memproduksi air susu bagi bayi. Produksi ASI semakin hari akan semakin banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan penghisapan yang teratur dari bayi sejak lahir, yakni dengan inisiasi menyusu dini.

Pada beberapa ibu nifas, ada yang mengalami pembesaran kelenjar susu hingga di area sekitar ketiak. Tidak perlu khawatir itu bukan penyakit atau kelainan, namun karena aktivitas hormon yang memproduksi ASI bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan sedikit keras dan sensitif.  Gunakan bra yang nyaman, lakukan kompres hangat pada sekitar payudara dan sering kosongkan ASI dengan menyusui  untuk meredakan keluhan nyeri.

3. Nyeri perineum dan bengkak pada vagina

Pada saat latihan duduk dan berjalan pascabersalin, ibu nifas mungkin akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik bekas luka jahitan maupun keluhan bengkak atau lecet  pada vagina. Tidak perlu cemas, pada keadaan dimana bagian tubuh mengalami robekan maka saraf di sekitar luka akan menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com