Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Berliur Kristal Bisa Dibuktikan secara Ilmiah

Kompas.com - 19/03/2012, 21:06 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang dr. Subagyo mengatakan kejadian air liur bayi yang mengeras berubah menjadi kristal sesuatu yang bisa dijelaskan secara ilmiah.

"Hal itu bukan tidak masuk akal. Itu namanya batu liur. Batu liur itu memang ada. Bisa keluar khusus pada kelinjer, dan bisa mengkristal. Itu sangat memungkinkan. Tapi jarang terjadi," jelasnya ketika dihubungi Kompas.com. Senin (19/3/2012).

Sebelumnya dilaporkan, Rafael (1), anak dari pasangan Hariadi (38) dan Leni Marliani (35) yang tinggal di Perumnas Tumpang Permai, Blok P11 RT 14 RW 04, Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami keanehan tersebut. Air liurnya seketika berubah menjadi kristal bulat.

dr. Subagyo mengatakan, apa yang menimpa Rafael adalah salah satu jenis kelainan, namun tidak terlalu membahayakan pada bayi. Efeknya pada sistem pencernaan karena air liurnya menjadi kurang optimal.

"Kalau terjadi demikian, fungsi air liurnya terganggu dan kualitas liurnya tidak normal," jelasnya.

Namun, ketika ditanya apa penyebabnya, dr. Subagyo belum bisa menjelaskan. Hal tersebut harus dilakukan tes di laboratorium.

"Saya belum berani menyimpulkan," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, kali pertama perubahan air liur menjadi kristal itu terjadi pada 14 Febuari 2012 lalu. Pada Jumat 17 Febuari 2012 lalu, sang ibu, baru betul-betul sadar jika anaknya menyimpan keanehan yang baru diketahuinya.

Sejak beredar kabar tersebut, rumah orang tua bayi berliur kristal rame dikunjungi warga berbagai daerah. Menurut pengakuan ibu Rafael, Leni Marliani, hingga Senin, rumahnya masih terus didatangi warga yang ingin tahu kondisi anaknya

"Sampai saat ini sudah ada 104 kristal yang keluar," kata Leni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com