Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Situbondo Diduga Digigit Tomcat

Kompas.com - 20/03/2012, 23:36 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com - Serangan serangga Tomcat mulai meluas, karena juga menyerang warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. M Nasihul Ibad yang baru berusia 18 bulan, menderita penyakit kulit di bagian telinga hingga pipi kanannya diduga akibat racun Tomcat.

Selain gatal-gatal dengan kondisi memerah, bagian kulitnya melepuh seperti luka bakar. Orangtua Ibad, Amiruddin Hosnan (31) dan Maya (29), warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, langsung memeriksakannya ke dokter.

"Sekitar empat hari yang lalu anak saya terjangkit penyakit aneh tersebut. Sejak kulitnya memerah anak saya langsung panas dan batuk-batuk. Menurut dokter, anak saya kena penyakit kulit dan sudah diberi salep, tapi dokter tidak memberi tahu nama penyakit yang diderita anak saya. Sekarang kondisi lumayan membaik," kata Amiruddin, Selasa (20/3/2012).

Hosnan yakin, anaknya itu diserang Tomcat setelah menonton pemberitaan di televisi. Keyakinan Hosnan berasal dari gambar serangga yang ditampilkan televisi sama persis dengan serangga yang menggigit telinga Ibad.

"Saat menggigit telinga si Ibad, awalnya saya menduga yang menggigit itu semut biasa. Makanya begitu menggigit langsung saya bunuh. Anehnya binatang itu tidak cepat mati. Serangganya persis dengan yang ada di berita-berita itu," kata Maya.

Walau begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo mengaku belum menerima laporan adanya serangan Tomcat di Situbondo. Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dr Husnul mengatakan, setiap ada serangan penyakit biasanya selalu ada laporan, baik dari pihak rumah sakit maupun puskesmas.

"Hingga kini kami belum menerima laporan. Coba nanti kami cek ke puskesmas-puskesmas. Kalau memang ada indikasi kami siap untuk langsung turun ke lokasi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com