Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Liur Bayi Jadi Kristal Diteliti UB Malang

Kompas.com - 21/03/2012, 08:12 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Fenomena air liur bayi berumur setahun yang berubah menjadi kristal terus menarik banyak kalangan. Kali ini pihak Jurusan Biologi Fakultas Matematika, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur tertarik menelitinya.

Rafa, bayi anak dari pasangan Hariadi dan Leni Marlinda yang tinggal di Perumnas Tumpang, Kabupaten Malang, masih terus mengeluarkan liur yang berubah jadi kristal. Hingga kini sudah 104 biji kristal yang dikeluarkannya.

"Sudah ada tim dari jurusan Biologi FMIPA UB yang datang ke rumah orang tua bayi. Untuk meneliti prilaku anak dan bagaimana proses keluarnya. Tim itu juga meneliti gerak gerik bocah itu," kata Ketua Jurusan Biologi FMIPA UB, Widodo SSi, MSi, PhD, Rabu (21/3/2012).

Dari hasil penelitian gerak gerik Rafa kata Widodo, Rafa adalah anak yang cerdas, fungsi motoriknya bagus dan ia sehat dan normal. "Hanya saat tim di rumah Rafa pada Selasa (20/3/2012), Rafa tak mengeluarkan liur yang mengeras jadi kristal," katanya.

Widodo menambahkan, tim juga sudah mendapatkan sampel kristal dari ibu Rafa. "Kita diberi ibunya sebutir kristal untuk diteliti. Tak masalah kalau tim saat ke rumahnya tak melihat langsung Rafa berliur dan mengeras jadi kristal," katanya.

Kristal itu jelasnya saat ini sedang diteliti di laboratorium untuk diketahui kandungannya, sehingga kami belum bisa menyimpulkan apa kandungan yang ada dalam kristal itu.

"Namun dari pengamatan sehari bersama Rafa itu, saya memperkirakan air liur itu ada kandungan pembentuk gigi dan tulang dengan dosis cukup besar di air liur Rafa itu. Untuk selanjutnya kita tunggu hasil penelitian di laboratorium itu," kata Widodo yang mengaku tak bisa memastikan kapan selesainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com