Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air Tercemar Oli, Damkar Sulit Jinakkan Api

Kompas.com - 23/03/2012, 08:52 WIB
Lasti Kurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpahan oli dari gudang yang terbakar meluber hingga ke saluran pembuangan air hingga mencemari lokasi sumber air tempat pemadam menyedot air untuk pemadaman. Hal tersebut diungkapkan Budi Suharto, salah satu kepala peleton satuan pemadaman dari unit Penjaringan yang turut bertugas di lapangan.

"Oli sudah kemana-mana ini. Kami sulit, karena air tercemar oli. Ini mempersulit pemadaman," kata Budi yang bersama regunya termasuk yang pertama tiba di lokasi sehingga mobil pemadamnnya berada paling dekat dengan lokasi gudang terbakar. Tempat lokasi gudang oli yang terbakar berada di Jalan Pluit Karang Karya Dua, di Kompleks Pergudangan Industri Pluit Karang Barat. Kawasan tersebut diapit oleh Kali Muara di sisi barat dan Saluran Banjir Kanal Barat di sisi timur.

Dari kedua sumber tersebut, pemadam dapat menyedot air untuk keperluan pemadaman. Saat ini, aliran oli tampak telah memenuhi selokan atau salutan air di sepanjang Jalan Pluit Karang Karya Dua.

Pada ujung jalan tersebut, di sisi barat, saluran air terhubung dengan Kali Muara. Sementara ini kegiatan yang dilakukan adalah upaya pendinginan api. Pemadam kebakaran telah mengunakan foam yang biasa digunakan untuk memadamkan kebakaran pada kondisi terdapat cairan kimia.

Namun tampaknya pengunaan foam ini belum berhasil memadamkan api sepenuhnya. "Untuk mengunakan foam, diperlukan air yang bersih. Kira-kira tingkat kebersihannya setara dengan air Pam. Tidak bisa mengunakan air yang kotor seperti ini," kata Budi.

Upaya pendinginan dilakukan untuk mencegah api menjalar ke bangunan lain walau belum menuntaskan api sepenuhnya. Saat ini tampak api sedikit menyurut, yaitu terlokalisir di dalam lokasi gudang yang terbakar dan tidak kembali menjalar ke jalanan seperti yang terjadi pada awal kebakaran terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com