Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500.000 Orang Meninggal karena Flu Berat

Kompas.com - 28/03/2012, 20:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi sebagian besar orang, sakit flu dianggap biasa dan hanya termasuk penyakit ringan. Tinggal istirahat dan minum obat ringan lantas sembuh. Banyak pula yang tetap beraktivitas seperti biasa ketika menderita flu.

Padahal, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun ada lima juta orang di dunia dirawat di rumah sakit karena influenza alias flu berat. Bahkan, 500.000 orang di dunia meninggal karena flu berat dan komplikasinya.

Dalam masyarakat, flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan dapat memengaruhi seluruh tubuh. Selain itu, flu sangat mudah menular melalui udara ketika bersin, batuk, dan berbicara.

Flu dapat pula menular melalui cara berjabat tangan atau kontak dengan benda yang terkontaminasi virus influenza. Gejala paling mudah dikenali dari sakit flu adalah batuk, pilek, demam, sakit kepala, lemah, letih, lesu, dan sakit tenggorokan. Komplikasi flu yang paling sering adalah pneumonia dan dapat berdampak kematian.

Flu akan menjadi serius dan berat bagi individu penderita penyakit kronis, seperti jantung, paru-paru, diabetes melitus, dan berbagai penyakit kronis lainnya. Walau kelihatannya sakit ringan, flu dapat membuat penderitanya menghentikan akitivitas harian seperti kerja atau sekolah. Bahkan, orangtua yang anak-anaknya sakit flu pun kadang kala terpaksa tidak ke kantor karena harus menjaga dan mengurus anaknya.

Untuk itu, WHO menyarankan agar setiap orang mendapat vaksin flu setiap tahun sekali. Mengapa setiap tahun? Karena setiap tahun ada virus influenza yang berbeda, dan WHO menentukan vaksin dengan jenis virus flu yang ada setiap tahun demi memberikan perlindungan terbaik terhadap flu.

Vaksin flu menyebabkan tubuh bereaksi untuk melawan virus flu. Vaksin flu dapat melindungi diri dari penyakit flu hingga 70-90 persen.

Mereka yang perlu mendapat vaksin flu adalah mereka yang berusia 6 bulan ke atas. Kelompok lainnya adalah individu dengan risiko tinggi, seperti penderita diabetes, penyakit par, asma, dan hipertensi.

Di luar mereka adalah ibu hamil, penghuni rumah sakit, panti jompo, dan fasilitas perawatan. Tidak ketinggalan, kelompok yang sering berinteraksi dan berisiko menularkan kepada kelompok risiko tinggi, yakni ibu, pengasuh bayi, serta tenaga medis (dokter, perawat, paramedis, dan petugas kesehatan).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com