Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Narkoba pada Ibu Hamil dan Janin

Kompas.com - 11/04/2012, 06:37 WIB

KOMPAS.com - Kehamilan bukan hanya merupakan sebuah perubahan fisik semata, namun harus disadari satu individu baru sedang bertumbuh dalam rahim seorang ibu. Penyalahgunaan obat terlarang terutama golongan narkotika dalam kehamilan berbahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Kesulitan yang acapkali terjadi adalah kehamilan pada seorang wanita  pecandu narkotika tidak terpantau dengan baik. Kehamilan disembunyikan bahkan tanpa pemeriksaan kehamilan pada bidan maupun dokter kandungan.

Salah satu contoh, misalnya kehamilan yang terjadi pada kasus akibat hubungan seks dalam pergaulan bebas sesama pengguna narkoba. Tentu saja situasi ini semakin memperburuk kondisi kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan. Dalam kasus demikian, dukungan keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan dan lembaga sosial sangat diperlukan untuk mendampingi kasus kehamilan pada pecandu narkoba.

Namun melihat pengaruh pergaulan masa sekarang ini, tidak tertutup pula kemungkinan kehamilan dengan kasus di mana ibu hamil pecandu narkoba adalah dari pasangan suami istri. Jika demikian yang terjadi, maka sangat disayangkan bila seorang ibu hamil mengabaikan keselamatan dan kesehatan bayi dalam kandungannya hanya demi kenikmatan candu Narkoba. Berbagai penelitian medis kebidanan menunjukkan bahwa narkoba hanya akan merugikan bagi tubuh kita terutama bagi seorang ibu hamil.

Sebenarnya apa saja dampak buruk Narkoba terhadap ibu hamil dan janin?

Dampak terhadap ibu hamil

Tubuh seorang wanita yang sedang hamil tentu mengalami perubahan hormonal yang akan mempengaruhi semua sistem pertahanan tubuhnya. Sudah selayaknya bagi ibu hamil semua kebutuhan baik makanan bergizi, istirahat cukup dan keseimbangan emosional dijaga.

Akibat konsumsi narkoba ibu hamil menjadi lengah, ia tidak memperhatikan asupan makanan bergizi bagi bayi, pola istirahat tidur juga terganggu (insomia), kecemasan dan ketegangan emosi meningkat terlebih bila kehamilan tidak dikehendaki. Terjadi komplikasi lanjut akibat perubahan hormon dan ketegangan mental ibu hamil, antara lain mual dan muntah berlebihan, kekuarangan cairan( dehidrasi) bisa mengancam setiap saat. Ibu hamil pecandu narkoba  menjadi kurang  bertanggungjawab dalam memperhatikan kebersihan diri maupun mengupayakan latihan fisik yang sehat sebagai seorang ibu hamil. Ibu hamil menjadi tidak konsentrasi dan berisiko tinggi mengalami cedera setiap saat.

Ketidaksiapan fisik  seorang wanita pecandu narkoba selama menjalani kehamilan akan semakin melemahkan daya tahan tubuh. Ibu hamil akan mudah mengalami komplikasi penyakit yang menyertai kehamilan, baik itu Infeksi, anemia selama kehamilan  berpotensi keguguran, melahirkan prematur, perdarahan pascabersalin, gangguan ginjal akibat konsumsi obat-obatan secara bebas, kenaikan tekanan darah dan risiko tertularnya penyakit hepatitis B maupun HIV selama kehamilan akibat bergantian memakai jarum suntik sesama pengguna narkoba. Risiko penularan penyakit seksual dari pasangan sesama pecandu narkoba semakin meningkat akibat penurunan daya tahan tubuh ibu hamil.

Dampak bagi janin

Obat-obat narkotika dapat menembus plasenta dan gangguan fungsi pada pembuluh darah plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin. Akibat lanjut bayi menjadi tidak tumbuh sempurna (cacat bawaan), janin mengalami gangguan pertumbuhan otak, berisiko lahir dengan berat badan rendah meskipun cukup bulan, lahir  prematur, janin meninggal dalam kandungan, dan terlepasnya plasenta sebelum bayi terlahir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com