Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi, Kasus Karies pada Anak Balita

Kompas.com - 23/04/2012, 08:03 WIB

Depok, Kompas - Prevalensi karies gigi susu pada anak balita cukup tinggi. Pendidikan bagi orangtua untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anak perlu ditingkatkan.

”Edukasi bagi orangtua bisa memanfaatkan para kader posyandu,” kata Risqa Rina Darwita, dalam pengukuhan Guru Besar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan Fakultas Kedokteran Gigi, di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Sabtu (21/4). Dalam pengukuhan guru besar yang dipimpin Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri, Risqa menyampaikan pidato berjudul ”Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Mengurangi Risiko Keparahan Karies Gigi Susu”.

Prevalensi karies gigi anak usia prasekolah di Jakarta tahun 1988 tercatat 85,17 persen. Tahun 2011, angka kejadian pada anak usia 3-5 tahun 81,2 persen.

Risqa menjelaskan, ada beberapa faktor yang memperparah karies gigi pada anak balita. Kebiasaan makan yang tidak tepat menjadi salah satu pemicu. Contohnya, anak berangkat tidur dengan botol berisi susu atau minuman yang mengandung gula.

Akibatnya, demikian Risqa, anak tidur dengan cairan manis di gigi. Karbohidrat dari gula merupakan medium yang baik bagi mikroorganisme asidogenik penyebab karies. Pada malam hari, jumlah air liur turun sehingga pembersihan cairan di rongga mulut menjadi lambat, lalu terjadi proses demineralisasi asam.

Orangtua perlu membiasakan anak balita menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi. Studi di Jepang tahun 2002 menunjukkan, perilaku kesehatan gigi orangtua berpengaruh terhadap indeks karies gigi anak.

Karies gigi susu pada anak bisa berdampak serius. Anak bisa sulit makan dan lebih suka minum susu atau makanan lunak. Hal ini membuat anak berisiko kekurangan asupan gizi seimbang yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan. Sebaliknya, gizi seimbang dapat menurunkan karies gigi susu pada anak balita. (ELN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com