Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Hubungan Kafein dan Risiko Mandul?

Kompas.com - 07/05/2012, 16:44 WIB

KOMPAS.com - Sebuah pertanyaan kerap muncul di benak para wanita yang sedang berusaha hamil, yakni apakah kandungan kafein dalam secangkir kopi atau teh dapat mempengaruhi kesuburan mereka?

Kemungkinan mengenai adanya hubungan antara kafein, kesuburan, dan tingkat keguguran memang masih menjadi perdebatan di kalangan para ilmuwan. Untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang hubungan antara kafein dan kesuburan, ada baiknya jika Anda menyimak kutipan referensi yang selama ini dipercaya dan menjadi patokan oleh banyak dokter dan pasien berikut ini  :

1.  Sekitar 20 persen orang dewasa di Amerika mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein setiap hari. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa peningkatan konsumsi kafein (lebih dari 300-500 mg) masih tergolong sedang, tetapi secara statistik hal ini telah menyebabkan terjadinya penuruanan kesuburan yang cukup signifikan. Konsumsi kafein dalam jumlah yang besar dapat memiliki kontribusi besar dengan masalah kesuburan. Situs The March of Dimes merekomendasikan bahwa para wanita yang mencoba untuk hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein per hari.

2. Bagaimana cara kerja kafein dalam memicu infertilitas masih belum jelas. Tidak diketahui pula apakah konsumsi kafein dapat meningkatkan produksi hormon estrogen atau justru menurunkan metabolisme estrogen. Bahkan ada yang berpandangan, konsumsi kafein dikaitkan dengan infertilitas karena faktor tuba dan infertilitas terkait endometriosis. Kebanyakan riset yang dilakukan terhadap peminum kopi tidak memperhitungkan sumber-sumber lain dari kafein yang mungkin dapat memengaruhi kesuburan.

3. Tidak ada bukti kuat bahwa konsumsi kafein oleh pria atau suami akan mempengaruhi kesuburan. Pengaruh kafein terhadap keberhasilan fertilisasi in vitro (program bayi tabung) juga belum terbukti karena masih minimnya riset.

Berdasarkan hasil kajian di atas, para ahli menyimpulkan bahwa pengaruh kafein terhadap penurunan tingkat kesuburan masih belum jelas. Sementara beberapa studi lain menunjukkan efek kafein pada kesuburan sama sekali tidak memiliki pengaruh.

Meski penelitian tidak menemukan keterlibatkan kafein sepenuhnya terhadap kesuburan, namun penurunan tingkat asupan kafein mungkin dapat menjadi ide yang baik.

Kafein, Endometriosis, dan Estrogen

Beberapa studi telah menemukan bahwa kafein dapat memengaruhi kadar estrogen, khususnya yang mengarah ke tingkat sirkulasi lebih tinggi. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa wanita peminum kafein yang sedang berjuang untuk hamil, mungkin lebih cenderung memiliki endometriosis, ketimbang penyebab lain dari infertilitas. Karena tingkat estrogen yang tinggi dapat membuat endometriosis lebih buruk. Jadi, apabila Anda memiliki endometriosis, Anda mungkin harus mempertimbangkan lebih matang lagi untuk mengurangi asupan kafein.

Rekomendasi

Sejumlah penelitian sejauh ini  tidak menemukan hubungan antara pengaruh kafein terhadap penurunan kesuburan pada pria, meskipun hal ini juga masih belum jelas terbukti pada wanita. Beberapa ahli merekomendasikan bahwa efek konsumsi kafein kurang dari 200 miligram tidak terlalu akan terlalu bermasalah untuk para wanita yang sedang berusaha untuk hamil. Jumlah 200 miligram kafein setara dengan sekitar dua cangkir kopi.

Berapa banyak kafein yang terkandung dalam secangkir teh atau kopi? Lalu bagaimana dengan minuman ringan yang mengandung kafein? berikut adalah beberapa panduan yang diperoleh dari situs UpToDate:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com