Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hollande Disambut Sikap Pesimistis

Kompas.com - 08/05/2012, 01:51 WIB

Paris, Senin - Presiden terpilih Perancis, Francois Hollande, langsung menghadapi tantangan ekonomi. Banyak pihak meragukan janji-janji kampanyenya dan mengkhawatirkan sikapnya yang menolak penghematan akan membuat zona euro terjebak semakin dalam pada krisis utang.

Harga saham di sejumlah bursa saham di seluruh dunia melemah pada perdagangan Senin (7/5) segera setelah Hollande dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Presiden Perancis. Pasar saham Eropa sempat mencapai titik terendah dalam 4,5 bulan terakhir sebelum akhirnya menguat tipis. Kurs euro terhadap dollar AS juga mencapai titik terendah dalam tiga bulan terakhir. Tidak hanya itu, selisih antara obligasi Perancis dan Jerman semakin lebar karena para pelaku pasar khawatir dengan perkembangan di zona euro.

Bukan hanya hasil Pemilu Perancis yang dikhawatirkan pelaku pasar. Kegagalan koalisi Partai Pasok dan Demokrasi Baru meraih suara mayoritas dalam pemilu parlemen di Yunani, Minggu, membuat masa depan perekonomian negeri itu tidak jelas. Meningkatnya perolehan suara partai-partai kecil yang menentang penghematan anggaran membuat banyak analis khawatir Yunani sulit menghindar dari kebangkrutan.

Hubungi Merkel

Segera setelah kemenangannya, Hollande menghubungi Kanselir Jerman Angela Merkel melalui telepon. Selama ini, Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy—yang dikalahkan Hollande—menjadi duet yang kompak memimpin zona euro keluar dari krisis dengan solusi penghematan anggaran. Setelah pelantikannya, 15 Mei, Hollande akan bertandang ke Berlin untuk menemui Merkel.

Dalam kampanyenya, Hollande berjanji memperlambat langkah Sarkozy dalam pemangkasan anggaran publik dan akan menegosiasikan kembali pakta fiskal Uni Eropa. Namun, Jerman langsung menolak perubahan persetujuan awal walaupun menawarkan negosiasi terpisah mengenai pertumbuhan. Hollande pun diperkirakan menghadapi kesulitan dalam negosiasi ini, bahkan sebelum pemerintahan baru terbentuk.

Agenda ekonomi Hollande, antara lain, merencanakan pungutan pajak lebih tinggi lagi kepada warga kaya. Seperti Sarkozy, Hollande juga ingin mencapai anggaran berimbang pada 2017.

Pada pidato kemenangannya, Minggu, Hollande mengakui perhatian Eropa, bahkan seluruh dunia, tertuju pada Perancis. Ia berjanji akan merevisi pakta stabilitas Uni Eropa dan akan mengganti fokusnya pada pertumbuhan ketimbang pemangkasan anggaran.

”Banyak orang yang ingin perubahan. Anda berada dalam gerakan yang bangkit di seluruh Eropa dan mungkin juga di dunia. Ini adalah misi saya, memberikan Eropa sebuah dimensi untuk bertumbuh, membuka lapangan pekerjaan, memperoleh kesejahteraan dalam waktu singkat pada masa depan,” ujarnya.

Di Berlin, Merkel mengatakan akan menyambut Hollande dengan tangan terbuka, pekan depan. Merkel menambahkan siap mempererat kerja sama antara Jerman dan Perancis. Namun, ia menegaskan, pakta fiskal Uni Eropa tidak untuk dinegosiasikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com