Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penis Memendek Setelah Operasi

Kompas.com - 10/05/2012, 08:43 WIB

TANYA :

Dr Wimpie Yth, nama saya Rio, umur 31 tahun. Pada 2007 yang lalu, saya menjalani operasi pangangkatan testis sebelah kiri, karena sejak lahir testis sebelah kiri tidak ikut terisi ke kantong buah pelir alias tertinggal di atasnya. Setelah saya melakukan pemeriksaan ke dokter, lalu kemudian dokter menyarankan saya harus dioperasi untuk mengangkat testis sebelah kiri yang tertinggal (tidak terisi ke kantong buah pelir). Setelah saya dioperasi tahun 2007 yang lalu, kemudian ada beberapa keluhan yang saya khawatirkan sebagai berikut : Pertama: Ukuran penis saya sebelum operasi adalah 12 cm, namun setelah saya di operasi hingga saat ini penis saya mengalami penyusutan dan apabila ereksi hanya mencapai 8 cm; Kedua saya mengalami gangguan ereksi pada penis alias Ejekulasi Dini. Pertanyaan saya: Apa yang terjadi dengan saya dan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi keadaan ini. Apakah ukuran penis saya dapat di pulihkan kembali? Ke dokter apa saya harus berobat. Terima Kasih

(Rio, 31, Yogyakarta)


JAWAB
:

Pada usia dewasa, kalau terjadi salah satu testis tidak turun ke dalam kantungnya, maka testis itu sudah tidak berfungsi, termasuk tidak memproduksi hormon testosteron. Tetapi kalau ada satu testis lainnya yang berfungsi, mungkin testosteron cukup untuk melakukan fungsinya. Tetapi mungkin juga tidak cukup melakukan fungsinya. 

Tindakan operasi dlakukan untuk mengangkat testis yang tidak turun itu agar tidak menimbulkan akibat buruk lebih lanjut, antara lain mungkin dapat menjadi tumor ganas. Tetapi pengangkatan testis yang tidak berfungsi itu tidak berpengaruh atau tidak mengakibatkan ukuran penis menjadi lebih pendek, ereksi, atau ejakulasi dini.

Saya sarankan Anda memeriksakan diri untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, khususnya yang berkaitan dengan ukuran penis yang memendek dan gangguan ereksi serta ejakulasi dini. Pengobatan diberikan sesuai dengan gangguan apa yang terjadi  dan penyebabnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com