Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendarahan, Penyebab Terbanyak Kematian Ibu

Kompas.com - 11/05/2012, 19:38 WIB
Indira Permanasari S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendarahan merupakan penyebab utama kematian ibu melahirkan di Indonesia. Sekitar 27 persen kematian disebabkan pendarahan, disusul dengan eklamsia yakni keracunan dalam kehamilan, disertai kejang dan kenaikan tekanan darah sebesar 23 persen.

Hal itu mengemuka dalam paparan Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, dalam jumpa pers tentang kesehatan ibu dan anak di Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Jumat (11/5/2012).

Pendarahan, umumnya terjadi karena ketuban pecah terlalu dini ataupun pascapersalinan seperti gangguan pada rahim, pelepasan plasenta, robekan jalan lahir, dan gangguan faktor pembekuan darah. Risiko akan meningkat, antara lain, pada ibu hamil yang menderita anemia dan persalinan bayi terlalu besar.

Penyebab tidak langsung dari kematian ibu, kata Kirana, antara lain kondisi yang memberatkan kondisi kesehatan ibu yang melahirkan, seperti infeksi malaria atau tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, dan epilepsi.

Ibu dengan kasus persalinan dengan pendarahan, membutuhkan tindakan gawat darurat di fasilitas kesehatan. Untuk mengurangi kematian ibu dan anak, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kegawatdaruratan bagi ibu dan bayi baru lahir, minimal di 150 rumah sakit dengan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Selain itu di 300 Puskesmas dan Balai kes ehatan masyarakat dengan pelayanan obstetric neonatal emergensi dasar (PONED).

"Minimal di satu kabupaten atau atau kota ada rumah sakit yang mampu melayani keadaan darurat," ujarnya.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com