Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Seks, Jangan Telat Dong !

Kompas.com - 14/05/2012, 08:51 WIB

KOMPAS.com - Tulisan ini bicara pentingnya edukasi seks pada anak. Kasus-kasus seks pranikah makin banyak. Itulah yang kami jumpai bersama tim dalam memberikan layanan konseling di kantor dan usai memberikan seminar di pelbagai kota. Khususnya di sekolah-sekolah. Apa yang salah?

Selain mengindikasikan adanya masalah dalam sistem keluarga, khusus untuk remaja, seks pranikah menunjukkan miskinnya informasi (edukasi) yang didapat anak lewat orangtuanya. Tentu saja,  orangtua tidak bisa berharap banyak jika informasi mengenai seks diberikan saat anak menjelang remaja; apalagi kalau mereka mulai mengenal lawan jenis atau berpacaran.

Penjelasan atau edukasi soal kehidupan seksualitas anak sebaiknya diberikan sejak dini, yakni saat anak mulai bertanya-tanya soal tubuhnya. Jangan telat dong !

Untuk itu, orangtua perlu membangun atmosfer yang menyenangkan bagi anak untuk berdiskusi. Selain itu menggunakan setiap kesempatan secara sadar untuk memberi penjelasan, sedikit demi sedikit, sesuai pengertian anak-anak kita. Saat makan bersama, nonton TV bareng atau saat dalam perjalanan mengantar anak ke sekolah.

Peran ayah

Keluarga adalah tempat anak belajar menjadi suami, istri, dan orangtua. Salah satu yang harus dipelajari seorang anak laki-laki adalah menghargai dan menghormati perempuan. Demikian juga, untuk putri kita. Dia harus bisa membawa diri dengan sopan dan bermartabat, serta tidak mudah jatuh dalam hubungan seksual pranikah.

Orangtua harus memastikan bahwa remajanya memiliki perasaan “diri saya berharga”. Rasa diri berharga ini didapat dari perasaan aman dan dikasihi yang berasal dari ikatan yang sehat dengan orangtua (self image), terutama ayah, yang dibangun sejak bayi. Selain itu tentu saja adanya pengalaman spiritual (self concept). Anak-anak tahu bahwa dirinya demikian mahal atau berharga di mata Tuhan dan orang tuanya.

Anak laki-laki adalah duplikat ayahnya. Menanamkan sifat-sifat kepahlawanan dalam diri seorang anak laki-laki dimulai dengan bagaimana seorang ayah bersikap terhadap ibu mereka. Anak-anak perempuan yang menerima cinta yang cukup dari ayah mereka tidak mudah mengubar-umbar cinta ke sembarang pria di sekitarnya. Dia mendapat cukup cinta dan perhatian dari pria terbaik dalam hidupnya saat ini, yaitu ayahnya.

Penelitian Ilmu Psikologi menemukan bahwa peran ayah sangat besar dalam menumbuhkan rasa keberhargaan dalam diri anak, baik pria maupun wanita. Anak-anak yang diabaikan ayahnya mengalami hambatan emosi tiga kali lipat dibandingkan mereka yang kekurangan kasih ibu. Tidak heran jika Alkitab penuh dengan firman dan petunjuk Tuhan bagi para ayah. Tuhan memberikan peranan yang besar pada seorang ayah dalam keluarganya.

Ketika anak-anak kami memasuki usia remaja (antara 10-11 tahun), sebagai ayah saya sudah menanamkan pentingnya menghormati ibu dan menghargai perempuan. Kamipun melatih anak-anak untuk belajar saling menghargai dalam pernikahan lewat relasi di antara kami berdua sebagai Ayah dan Ibu mereka. Kami ingin memperteguh nilai-nilai yang pernah kami sampaikan kepada mereka. Kami harap, sebagai laki-laki, kedua putra kami mengerti betapa rumitnya menjadi perempuan, istri, dan ibu.  Ayah juga berperan penting dalam Membentuk Karakter Seks Putrinya

Hubungan seksual pranikah

Mengapa terjadi kehamilan di luar pernikahan? Salah satu di antaranya adalah sikap sembarangan yang diperlihatkan terhadap lawan jenis, baik pria maupun wanita. Karena itu, ada baiknya remaja pria mengerti akibat psikologis yang bakal dialami pacarnya jika mereka melakukan hal-hal terlarang itu. Anak pria harus belajar mengendalikan hormon seksual mereka. Sedangkan anak perempuan menyadari akibat hubungan seksual dini, termasuk yang terjadi di luar pernikahan. Dengan demikian pengetahuan itu ikut membentengi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com