Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Beri Pelatihan Pembuatan Jamu Instan

Kompas.com - 26/05/2012, 10:49 WIB

Kompas.com - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta memberikan pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan kepada warga Desa Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
"Pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan dari berbagai jenis rimpang seperti jahe, kencur, dan kunyit itu diberikan kepada anggota Karang Taruna dan PKK di desa tersebut," kata salah seorang mahasiswa Eko Budianto di Yogyakarta, Sabtu.
     
Menurut dia, saat ini masyarakat menginginkan segalanya serba instan, termasuk minuman menyegarkan dan menyehatkan, minuman jahe wangi, beras kencur, dan kunir asem. Hal itu merupakan peluang besar bagi masyarakat desa tersebut untuk mulai mandiri mengelola hasil perkebunan rimpang yang saat ini mulai berjalan.
     
"Selain digunakan sebagai minuman, tanaman rimpang juga dapat diolah menjadi bumbu masak bubuk, sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakannya tanpa harus mengupas, mememarkan, dan kemudian baru digunakan. Dengan bumbu masak bubuk, konsumen tinggal menambahkan bumbu ke dalam masakan," kata Eko Budianto, salah satu mahasiswa.
     
Ia mengatakan lahan kosong yang luas di daerah Gunung Kidul sangat cocok ditanami dengan palawija serta tanaman rimpang jenis jamu-jamuan, seperti jahe, kencur, dan kunyit. Salah satu desa yang telah mulai memanfaatkan lahan kosong adalah Desa Nglanggeran.
     
Desa Nglanggeran adalah desa yang subur, karena merupakan kawasan bekas gunung berapi. Masyarakat setempat menanami berbagai macam rimpang di sela-sela rumah mereka. Selain itu juga di kebun-kebun luas yang hanya ditanami pohon jati.
     
"Sampai saat ini masyarakat hanya menjual hasil perkebunan secara langsung kepada tengkulak, sehingga hanya memperoleh sedikit keuntungan. Untuk lebih memberikan manfaat bagi masyarakat, kami memberikan pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan," katanya.
     
Mahasiswa lainnya Meita Wulan Sari mengatakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini diharapkan masyarakat memiliki minat, kreativitas, dan inovasi dalam mengembangkan dan menghasilkan produk bumbu bubuk dan jamu instan yang bernilai jual tinggi.

Wulan berpendapat produksi bumbu bubuk dan jamu instan sangat menjanjikan, karena setiap orang pasti membutuhkan bumbu bubuk untuk memasak dan jamu instan sebagai minuman kesehatan setiap orang.
     
Masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan itu untuk bisnis produksi bumbu bubuk dan jamu instan, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing.
     
"Apalagi, banyak wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata Nglanggeran. Bumbu bubuk dan jamu instan akan menjadi oleh-oleh khas desa wisata setempat," katanya.
     

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com