Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukur Gula Darah dengan Lensa Kontak

Kompas.com - 26/05/2012, 20:29 WIB

KOMPAS.com - Tes gula darah yang lazim digunakan saat ini memang terasa sedikit sakit karena mesti menusukkan jarum pada ujung jari apalagi bila Anda takut dengan jarum suntik atau benda tajam sejenisnya.

Para peneliti dari The University of Akron telah mengembangkan tes gula darah dengan menggunakan lensa kontak. Mereka menggunakan kontak lensa yang dapat mengetahui tingkat gula darah dari air mata dan tanpa rasa sakit. Jika terdapat gangguan tingkat gula darah, maka lensa akan mendeteksinya dan mewujudkannya dalam bentuk perubahan warna.

“Lensa kontak ini bekerja mirip seperti prinsip kertas indikator pH karena molekul gula sama halnya seperti proton dalam tes pH,” kata Dr. Jun Hu.

Dr. Hu menggunakan sejenis molekul yang disebut probe. Probe yang kemudian digabungkan dengan pewarna dapat mengikat gula yang terdapat dalam air. Ketika konsentrasi gula tinggi, maka probe akan memberikan sinyal pada pewarna sehingga mengalami perubahan warna.

Mereka yang menggunakan lensa tersebut tidak dapat melihat perubahan warna kecuali harus bercermin. Saat ini para peneliti juga tengah mengembangkan aplikasi kamera yang dapat mengontrol kadar gula darah melalui kamera ponsel yang nantinya digunakan untuk memotret mata.

“Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan terkecil kadar gula dalam darah sehingga dapat mengidentifikasi kondisi pra diabetes,” lanjut Dr. Hu.

Pemakaian lensa kontak sebagai indikator diabetes memang merupakan teknologi baru yang nyaman di dunia kesehatan. Orang yang memakainya tak akan sakit. Selain itu, kondisi gula darah yang tiap harinya flutuatif dapat dimonitor dengan mudah  setiap saat.

Untuk saat ini memang baru tersedia prototypenya. Namun, dalam tiga tahun mendatang para peneliti menjanjikan lensa kontak ini sudah dapat diproduksi secara massal.

Pertanyaa lain yang muncul dengan penggunaan lensa kontak diabetes adalah, apakah perubahan warna yang terjadi cukup aman bagi mata Anda? Untuk menjawabnya, perlu dilakukan uji klinis lebih lanjut. (win)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com