Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radiasi Ditemukan pada Ikan Tuna

Kompas.com - 30/05/2012, 02:36 WIB

Washington, Selasa - Radiasi nuklir tingkat rendah dari PLTN Fukushima yang rusak oleh tsunami telah terdeteksi pada ikan tuna sirip biru di lepas pantai California, Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan bahwa ikan-ikan itu membawa bahan radioaktif melintasi Samudra Pasifik lebih cepat daripada angin dan air.

Sejumlah kecil Cesium-137 dan Cesium-134 terdeteksi pada 15 ikan tuna yang ditangkap dekat San Diego pada Agustus 2011. Ikan ditangkap hanya empat bulan setelah zat radioaktif itu terlepas ke perairan lepas pantai timur Jepang.

Ikan itu tiba di pantai barat AS berbulan-bulan lebih cepat dibandingkan dengan angin dan arus laut yang membawa puing-puing dari PLTN itu ke perairan lepas pantai Alaska dan kawasan Pasifik di barat laut AS.

”Terus terang kami terkejut,” kata Nicholas Fisher, salah seorang peneliti yang melaporkan temuan itu dalam jurnal Laporan Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan AS, yang diunggah ke internet, Senin (28/5).

Tingkat radioaktivitas cesium itu 10 kali lebih tinggi dibanding dengan jumlah yang diukur pada ikan tuna di lepas pantai California tahun-tahun sebelumnya. Namun, hal itu masih jauh di bawah batas aman untuk dimakan seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah AS dan Jepang.

Tanpa membuat penilaian yang definitif mengenai amannya ikan itu, penulis utama kajian itu, Daniel Madigan dari Stasiun Laut Hopkins Universitas Stanford, mengatakan, jumlah bahan radioaktif yang terdeteksi jauh di bawah batas aman Jepang.

Sebelumnya, plankton dan ikan-ikan lebih kecil ditemukan dengan tingkat radiasi yang naik di perairan Jepang setelah gempa Maret 2011 menyebabkan tsunami dan merusak reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi.

Namun, para ilmuwan tidak memperkirakan radiasi nuklir itu akan tetap berada di ikan besar yang merenangi samudra. Metabolisme tubuh ikan semacam itu bisa membuang bahan-bahan radioaktif.

Pacific bluefin tuna atau tuna sirip biru Pasifik adalah ikan yang bisa mencapai panjang 3 meter dan berat lebih dari 450 kilogram. Ikan ini bertelur di lepas pantai Jepang, dan berenang cepat ke timur dalam kawanan menuju perairan lepas pantai California dan ujung Baja California, Meksiko.

Dari ukuran ikan yang diperiksa—sekitar 6 kg—para peneliti yakin itu adalah ikan muda yang meninggalkan perairan Jepang sekitar sebulan setelah tragedi Fukushima.

Untuk mengetahui bagaimana radioaktivitas memengaruhi populasi tuna, musim panas ini para peneliti akan mengulangi kajian dengan jumlah sampel yang lebih besar. Tuna yang akan diteliti telah berada dalam perairan radioaktif untuk masa yang lebih lama dari sebulan.

(AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com