Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Dini Selamatkan Otak Anak

Kompas.com - 05/06/2012, 09:19 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Semua bayi berisiko tinggi mengalami perkembangan otak yang abnormal. Deteksi dini diperlukan agar kualitas otak bayi diketahui sejak awal sehingga bisa diselamatkan.

Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr Soetomo, Ahmad Suryawan, mengatakan, otak bayi berkembang 80 persen pada 3-4 bulan pertama sejak kelahiran. Usia itu merupakan masa penting untuk menyelamatkan otak bayi agar tumbuh menjadi generasi berkualitas.

”Perkembangan otak tidak bisa diprediksi. Ada anak yang lahir dengan otak normal, tapi dalam perkembangan menjadi abnormal. Sebaliknya, ada anak yang lahir abnormal, dalam perkembangan malah jadi normal,” ujarnya, Senin (4/6), di Surabaya.

Menurut Suryawan, perkembangan otak bayi dipengaruhi berbagai faktor. Kelahiran prematur, infeksi, berat badan sangat rendah, terlalu lama di inkubator, kejang, trauma kepala, gizi buruk, kehamilan dan kelahiran berisiko, hingga pola asuh merupakan faktor risiko yang memengaruhi perkembangan otak bayi.

”Dengan deteksi dini, kelainan pada bayi bisa cepat diketahui sehingga bisa segera dilakukan intervensi untuk menyelamatkan,” kata Suryawan.

Ia menambahkan, deteksi dini bisa dilakukan dengan mengamati gerakan spontan bayi. Tenaga medis harus bisa membedakan mana gerakan normal dan mana abnormal. Pengetahuan tentang gerakan spontan juga harus ditransfer kepada orangtua bayi sehingga mereka berperan dalam menjaga perkembangan otak bayi.

Dokter spesialis anak lain, Agus Harianto, menuturkan, tenaga medis dan orangtua bisa memprediksi kualitas otak bayi dengan mengamati refleks primitif bayi. ”Bisa dilihat genggaman tangannya, lalu apakah dia bisa menjejakkan kaki, apakah dia bisa mengangkat kepala,” katanya.

Menurut dia, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran kini semakin membuka peluang untuk menyelamatkan otak bayi. Karena itu, dokter anak dan dokter umum harus dibekali pengetahuan terbaru tentang deteksi dini otak bayi.

Upaya menyelamatkan otak bayi juga harus diimbangi dengan kebijakan pemerintah. Untuk itu, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan RSUD dr Soetomo akan menggelar seminar bertema ”Save Our Child’s Brain! What do we expect then?” pada 9-10 Juni di Surabaya. Acara akan diikuti sekitar 600 dokter anak dan dokter umum dari sejumlah daerah di seluruh Indonesia. (ARA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com