Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strabismus Bisa Dikoreksi

Kompas.com - 06/06/2012, 13:56 WIB

Oleh : Indira Permanasari

Mata juling, dalam bahasa kedokteran disebut strabismus, pada anak tidak hanya mengganggu penglihatan, tetapi juga menimbulkan rasa tidak percaya diri seiring anak beranjak dewasa. Kelainan mata ini dapat dikoreksi jika ditangani sejak dini.

Namun, terkadang orangtua kurang memahami tanda-tanda kelainan mata anak, bahkan menganggap sebagai hal wajar. ”Ada orangtua yang beranggapan juling tidak masalah, malah dianggap sebagai pembawa rezeki,” kata Ketua Unit Children Eye Care Jakarta Eye Center @ Kedoya Florence M Manurung seusai seminar bertajuk ”All You Need to Know about Children Eye Problem”, akhir Mei. Padahal, menurut Manurung, mata juling merupakan kelainan dan mengganggu kehidupan anak.

Mata manusia pada dasarnya melihat ke depan dengan arah sama. Mata akan bergerak terkoordinasi sehingga obyek yang dilihat berpusat di tengah tiap mata.

Eugene M Helveston dalam tulisannya ”Understanding, Detecting, and Managing Strabismus” yang dimuat Community Eye Health Journal (2010) menuliskan, jarak mata yang kecil membuat citra dari tiap mata sedikit berbeda. Otak kemudian menggabungkan citra dari kedua mata guna menghasilkan citra tiga dimensi, yakni penglihatan binokular. Hal itu menghasilkan persepsi akan kedalaman.

Pergerakan mata untuk fokus membutuhkan koordinasi yang diatur oleh 12 otot mata (enam otot di masing-masing mata). Juling mengakibatkan salah satu mata mengarah ke kanan, kiri, atas, atau bawah, sementara mata lain tertuju ke arah berbeda. Garis penglihatan tidak paralel sehingga kedua bola mata tidak berfokus pada obyek yang sama.

”Anak yang juling bisa melihat dengan jelas. Namun, ketika melihat sebuah obyek, sebelah mata tidak fokus atau lari ke arah lain. Jika sudah dewasa, ini akan mengganggu rasa percaya diri,” ujarnya.

Kualitas penglihatan

Dalam tulisannya, Helveston menjelaskan, mata juling mengirimkan citra berbeda kepada otak yang bertugas mengelola citra kiriman. Walau jarang, orang dengan mata juling akan melihat dua obyek berbeda di tempat yang sama sehingga penglihatan membingungkan. Yang sering terjadi, mata yang normal akan melihat dengan normal, mata yang menyimpang menangkap citra kabur.

Jika juling dibiarkan, citra kabur akhirnya diabaikan otak sehingga hanya satu obyek yang terlihat. Secara umum, persepsi terhadap kedalaman juga berkurang. Anak dengan mata juling konstan tidak memiliki penglihatan binokular (penglihatan tiga dimensi). Kadang, tajam penglihatan pada mata yang menyimpang akan berkurang (mata malas/ambliopia), bahkan ketika juling diperbaiki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com