Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Budaya Warnai Jakarnaval DKI

Kompas.com - 10/06/2012, 17:18 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernak-pernik budaya Indonesia mewarnai Jakarnaval di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/6/2012). Jakarnaval menjelang hari ulang tahun DKI Jakarta ke 485 ini diisi dengan pawai sekitar 3.151 peserta yang memakai sejumlah atribut kebudayaan Indonesia.

Di antaranya pawai kebudayaan dari Pulau Bali yang membawa maskot leaknya dan penari-penari bali yang anggun dengan pakaian khasnya.

Ada juga peserta asal Papua, yang cantik memakai pakaian adat mereka berwarna merah tua dan tari-tarian dengan gendang dari para penari prianya.

Ratusan warga DKI juga dibuat terpesona dengan cantiknya peserta yang memakai pakaian adat Kalimantan, Nusa Tenggara dan Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera. Beberapa Ondel-ondel dan Reog Ponorogo pun turut meramaikan Jakarnaval ini.

Menyusul rombongan berikutnya, barongsai yang mewarnai mendung sore itu dengan warna merah muda kekuningan. Anak-anak menyoraki kedatangan barongsai itu dengan gembira.

Sorak sorai kian meriah ketika rombongan dari Jakarta Barat datang dengan pakaian ala Mesir dan membawa tandu seorang raja. Ternyata raja itu adalah seorang pelawak terkenal Opie Kumis. Ia melambaikan tangan dan langsung disambut hangat warga yang ingin mendekatinya.

Ribuan komunitas sepeda modern hingga sepeda ontel ikut mewarnai Jakarnaval ini. Mereka memakai kostum-kostum unik untuk menarik perhatian warga. Benar-benar suguhan yang memanjakan mata warga DKI.

Mereka tampak antusias ketika komunitas pecinta anjing berada di antara rombongan karnaval. Berbagai jenis anjing, seperti pudel, Golden dan xihua-hua membuat anak-anak tak berkedip menyaksikannya.

"Coba setiap sebulan sekali ada seperti ini, kami kan senang. Anak-anak jadi tahu kebudayaan Indonesia. Ini salah satu hiburan buat warga Jakarta," kata Anisa, seorang ibu yang datang bersama keluarga besarnya untuk menonton Jakarnaval.

Di antara sekian banyak warga ini, ada juga turis asing yang tak henti-hentinya mengabadikan pawai ini dengan kamera mereka. Turis kebanyakan berasal dari Eropa, Amerika, hingga Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com