Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM : Minuman Serbuk Instan Aman

Kompas.com - 14/06/2012, 10:21 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang memastikan minuman serbuk instan yang diduga menjadi pemicu kelumpuhan Salsabila Salis (13) masih aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat kimia berbahaya. Hal itu didasarkan pada hasil uji laboratorium kualitas pangan yang dilakukan BBPOM.

Seperti diwartakan, Salsabila Salis (13) warga Kelurahan Ngadirego RT 2 RW 2 Kecamatan Mijen Semarang mengalami kelumpuhan usai menenggak minuman serbuk berkarbonasi yang diberikan oleh temannya dan dibeli dari kantin sekolah pada 19 Maret lalu. Berdasarkan keterangan dokter, Salsabila mengalami kelemahan anggota gerak.

Kepala Balai Besar POM Semarang Supriyanto Utomo mengatakan, dari hasil uji laboratorium dinyatakan bahan-bahan pada minuman serbuk tersebut memang boleh dipakai. "Untuk sisi produk tidak ada masalah, dan hanya menggunakan pemanis buatan yang masih diperbolehkan, unsur mikrobiologi juga tidak ditemukan yang berbahaya,"ungkapnya, Kamis (14/6/2012).

Ia mengatakan, uji laboratorium tersebut dilakukan 3 kali masing-masing 10 sachet. Selain uji kualitas dan mutu, pihaknya juga melakukan uji kemanfaatan yang hasilnya dinyatakan aman. Meski begitu, pihaknya akan segera melakukan audit produksi di pabrik tersebut. Hal ini untuk memastikan jika proses produksi sudah sesuai standar.

Menurut Supriyanto, proses produksi masih boleh dilakukan. Sedangkan untuk produk yang disita BBPOM belum akan dikembalikan karena masih menunggu keputusan dari pusat. Terkait dengan kasus kelumpuhan Salsabila, ia mengaku dalam waktu dekat akan bertemu dengan dokter yang menangani. Hal ini untuk memastikan penyebab kelumpuhan pada Salsabila.

"Kami sudah meminta hasil cek alergi tapi belum ada, karena ini menyangkut produk dan sudah menjadi konsumsi publik jadinya harus dijelaskan secara utuh," katanya.

Pada bungkus minuman tersebut memang ada peringatan penggunaan pemanis buatan dan hati-hati bagi penderita penyakit tertentu, namun dengan tulisan yang sangat kecil dan istilah yang sulit. Hal itulah ungkap Supriyanto yang ditegur untuk diubah agar diganti dengan keterangan yang lebih jelas. BBPOM ungkapnya tidak hanya melakukan pemeriksaan terhadap produk, namun juga pada air yang digunakan untuk menyeduh.

Pada air isi ulang tersebut diketahui ada cemaran mikrobiologi dan proses penyaringannya tidak higienis serta belum ada izin Dinas terkait. Hal itu ungkapnya sudah dilaporkan pada Dinas Kesehatan untuk pembinaan. Meski begitu, ia tidak memastikan apakah air tersebut menjadi pemicu kelumpuhan pada Salsabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com