Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencet Ibu Jari Atasi Kejang Epilepsi

Kompas.com - 15/06/2012, 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika saudara Anda atau pasien dengan epilepsi menunjukkan tanda-tanda kejang, segera pencet ibu jarinya. Mengapa? Memencet ibu jari ternyata dapat mengatasi kekambuhan pada penyandang epilepsi.

“Setelah saya melakukan pembuktian secara ilmiah, terbukti memencet ibu jari dapat mengurangi risiko terjadinya bangkitan epilepsi," ujar  dr.Kurnia Kusumastuti Sp.S, Ketua Kelompok Studi Epilepsi, dalam seminar epilepsi di Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Kurnia mengaku bahwa ia pernah meneliti hal tersebut baik pada hewan dan manusia. Hasil menunjukkan pemencetan ibu jari secara berkala dapat mencegah timbulnya korsleting di otak. Ia menerangkan, pada ibu jari banyak terdapat saraf-saraf yang terhubung langsung dengan otak, sehingga ia menganggap cara ini cukup ampuh untuk mengatasi tingginya tenganggan listrik di otak.

Kurnia memaparkan, ketika ibu jari dipencet, maka akan timbul rasa nyeri. Kemudian, nyeri itu akan terasa hingga ke otak dan menimbulkan suatu proses di otak, serta mengurangi penyebab gangguan listrik. Meski begitu, Kurnia mengingatkan, terapi memencet ibu jari bukanlah dimaksudkan untuk menganti obat-obatan, melainkan hanya untuk membantu kinerja obat.

Caranya, cukup dengan memencet ibu jari selama 30 detik, kemudian dilepas, dan dipencet lagi, begitu seterusnya. Menurutnya, ini adalah terapi yang paling mudah dan dapat dilakukan semua orang dimana saja.

“Namun, jangan memencet ibu jari berlebihan, karena hal itu justru akan bisa menimbulkan stres dan pada akhirnya memicu kejang,” ujar Kurnia.

Kurnia juga menegaskan, terapi pencet ibu jari tidak bisa dijadikan sebagai alat penolong ketika terjadi kejang. Karena pada dasarnya, pertolongan pertama tetap harus dengan pemberian obat anti kejang. Sedangkan pencet ibu jari hanya mempercepat berhentinya kejang.

“Bila sedang kejang harus segera diberikan diazepam (obat anti kejang), baik melalui injeksi maupun dubur. Kalau sudah kejang, listrik di otak sangat tinggi. Jadi sebelum terjadi kejang obati dengan Obat Anti Epilepsi (OAE),” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com