Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pengerukan Lumpur Akan Dibuang di Ancol

Kompas.com - 03/07/2012, 10:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerukan lumpur sungai dan waduk yang menjadi program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi banjir Jakarta, rencananya akan dibuang di tanggul Ancol.

"Lumpur hasil pengerukan sungai akan ditiriskan, kemudian akan dibawa ke Ancol dengan truk kedap air. Pemprov DKI juga sudah memerhatikan kaidah lingkungannya," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo di sela-sela melakukan peninjauan tanggul pembuangan lumpur proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), di Ancol, Jakarta Utara, Senin, (2/6/2012).

Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan, pengerjaan kontraktor juga akan diawasi secara ketat, dan saat pengangkutan lumpur dan sampah tidak ada yang boleh tercecer atau membuat jalan jadi kumuh. Pengerukan sungai tersebut dikerjakan dengan kaidah lingkungan, karena Bank Dunia sebagai sumber pendanaan terbesar proyek itu memiliki kriteria yang ketat untuk memperbaiki lingkungan.

"Ini dikontrol supervisi Bank Dunia. Tanggul digunakan sebagai penampung lumpur 3.000 meter dengan luas 120 hektar. Tanggul selatan dan barat sudah jadi, tinggal yang di utara. Tanggul utara akan dimulai Agustus. Nanti juga akan dibuat geotube, semacam balon diisi pasir, ramah lingkungan dan bersatu dengan alam, jadi lumpur nggak ke mana-mana tetap di situ," katanya.

Foke mengatakan, Pemprov DKI sedang mendesain tanggul raksasa di Teluk Jakarta. "Kami sedang mendesain giant sea wall. Gunanya untuk menahan air rob. Air laut itu nanti diproses, lalu dijadikan cadangan untuk proses air bersih," katanya.

Budi Karya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol mengatakan, biaya tanggul penahan lumpur barat dan selatan Rp 146 miliar. Sementara utara Rp 72 miliar.

"Tanggul penahan lumpur barat dan selatan menelan dana hingga Rp 146 miliar. Sementara tanggul utara menghabiskan sekitar Rp 72 miliar. Dengan daya tampung delapan juta meter kubik," kata Budi Karya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com