Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat 4 Ahli Seputar Manfaat Susu

Kompas.com - 04/07/2012, 10:03 WIB

KOMPAS.com - Meskipun banyak penelitian telah membuktikan sejumlah manfaat susu untuk kesehatan, namun tidak semua orang sepakat bahwa susu benar-benar baik untuk kesehatan. Bahkan beberapa ahli gizi ada yang mengklaim susu dapat memicu kropos tulang dan bahkan mengandung zat berbahaya pemicu kanker.

Mitos susu sebagai penyebab kanker juga sempat muncul ketika FDA  menyetujui departemen peternakan Amerika untuk menggunakan hormon pertumbuhan (bovine growth hormone/rBGH) pada hewan ternak pada 1994. Praktik tersebut menyebabkan produksi susu sapi meningkat pesat di AS sehingga harga susu pun bisa ditekan. Namun penggunaan hormon rBGH pada sapi dilarang di beberapa negara lain seperti Kanada, Jepang, Uni Eropa, Australia dan Selandia Baru.

Lantas pertanyaannya adalah apakah susu benar-benar memberi manfaat bagi kesehatan? Untuk menjawabnya, berikut adalah keterangan beberapa ahli terkait pandangan terhadap minuman yang kaya akan protein, minreal dan vitamin ini, seperti dikutip Myhealthnewsdaily:

Vandana Sheth, juru bicara untuk Academy of Nutrition and Diabetetic

Satu gelas susu mengandung 150 kalori dan sekitar delapan gram lemak. Kadar lemak jenuh dalam segelas susu memang cukup besar yakni sekitar 5 gram. Jumlah kalori dan lemak yang Anda peroleh akan semakin tinggi bila dalam sehari Anda menenggak tiga gelas susu. Tapi tidak perlu khawatir, Anda dapat menyiasati lemak jenuh dengan minum susu rendah lemak atau tanpa lemak. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi asupan lemak dan kalori, namun masih mendapatkan semua nutrisi dalam susu. Sebagai contoh, jika Anda minum delapan ounce (sekitar 235 ml) susu skim (rendah lemak), berarti Anda mendapatkan 90 kalori.

Susu sapi secara alami merupakan sumber yang kaya kalsium, vitamin D dan potasium. Yogurt akan menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan susu sapi jika Anda menyukainya, terutama yogurt tanpa lemak seperti yogurt Yunani, yang dari sisi jumlah karbohidrat lebih rendah dan tinggi protein.

Keith Ayoob, profesor klinis, Departemen Pediatrik di Albert Einstein College of Medicine:

Beberapa isu seperti adanya dugaan penggunaan hormon pertumbuhan (rBGH) pada hewan ternak atau bovine somatotropin untuk mendorong produksi susu sapi, sempat membuat reputasi susu anjlok dan membuat banyak orang khawatir.

Namun penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi susu yang berasal dari sapi yang diberi hormon tidak serta merta mentrasfer bahan aktif kimia ini ke dalam tubuh. Dengan kata lain, rBGH baru bisa menyebabkan kanker jika disuntikkan langsung ke tubuh manusia.

Dr Amanda Powell, dari Medicine Endocrinology, Diabetes and Nutrition Department di Boston Medical Center:

Dalam hal kesehatan, susu sapi adalah sumber protein yang lengkap. Susu memiliki delapan gram protein dan 12 gram karbohidrat dalam setiap gelasnya. Susu sapi murni - tanpa fortifikasi - mengandung 300 miligram kalsium, yang dapat mencukupi 30 persen dari jumlah asupan harian yang direkomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa. Selain itu segelas susu memiliki setengah asupan harian vitamin B12 yang direkomendasikan.

Susu sapi biasanya juga diperkaya dengan vitamin D, dan setiap orang membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Namun, serat tidak bisa Anda dapatkan dalam susu sapi. Jumlah lemak pada susu bervariabel, termasuk lemak jenuh. Perlu diingat, ada sedikit kandungan lemak dalam susu rendah lemak seperti susu skim yang kandungan lemaknya hanya 1-2 persen saja.

Tapi susu juga memiliki kandungan laktosa, sehingga dapat menyebabkan gastrointestinal atau masalah pencernaan untuk orang yang memiliki kekurangan enzim laktase.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com