Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2012, 21:44 WIB

KOMPAS.com - Apapun yang terlalu banyak dikonsumsi atau dilakukan, memang biasanya tidak baik lagi. Hal yang sama berlaku untuk kopi. Meskipun kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, meminumnya lima cangkir sehari atau lebih akan mengurangi peluang Anda untuk hamil hingga 50 persen. Hal ini terutama akan terasa jika Anda sedang melakukan terapi kesuburan.

Lima persen dari 4.000 perempuan mengaku minum lima cangkir kopi atau lebih setiap hari, demikian menurut Dr Ulrik Kesmodel, peneliti dari Aarhus University Hospital. Pengaruh kopi terhadap kesuksesan program bayi tabung bahkan bisa disejajarkan dengan efek merugikan dari merokok. Namun ia menekankan bahwa tingkat kehamilan dari program bayi tabung tidak terpengaruh jika responden mengonsumsi kurang dari jumlah tersebut.

Kafein diyakini sebagai penyebab gagalnya program kesuburan, meskipun tak ada yang bisa memastikan hal ini. "Kalau kami percaya bahwa kafein lah yang menyebabkan kerusakan, maka kami juga harus menyebutkan teh (sebagai penyebab lainnya)," ujar Kesmodel.

Menurutnya, secangkir kopi instan umumnya mengandung sekitar 100 mg kafein, sedangkan kadar kafein pada secangkir teh adalah separuhnya. Nah, Anda yang biasa minum 10 cangkir teh atau lebih sehari, perlu mulai mengurangi asupan ini jika Anda sedang menjalani terapi kesuburan.

Perempuan hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein setiap hari selama kehamilannya, demikian diungkapkan Food Standards Agency (FSA) pada tahun 2008. Saat itu, penelitian baru saja mengindikasikan bahwa mengonsumsi minuman dengan kadar kafein lebih dari 200 mg dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat bayi lahir rendah.

Sebelumnya, pernah disebutkan bahwa batas asupan kafein sehari adalah 300 mg. Ketika itu, Royal College of Obstetricians and Gynaecologists menyatakan bahwa konsumsi kafein memberi pengaruh merugikan pada reproduksi, termasuk perawatan untuk program bayi tabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com