Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui Bayi Penderita Kelainan Jantung Bawaan

Kompas.com - 06/07/2012, 10:01 WIB

TANYA :

Saya baru melahirkan anak pertama pada Februari 2012, dan saya mengalami masalah dalam menyusui anak saya, karena puting saya pendek dan kecil. Saya sudah mencoba pelekatan berkali-kali tapi selalu gagal dan akhirnya frustasi. ASI saya pun sedikit karena tidak pernah dihisap sama sekali. Dua bulan kemudian, anak saya divonis mengidap kelainan jantung bawaan. Selain karena puting kecil dan ASI yang sedikit, hal itu yang mungkin juga menyebabkan anak saya tidak mau berusaha menghisap puting saya karena dia sudah lelah duluan. Sekarang saya sedang menunggu jadwal operasi jantung anak saya. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah saya bisa melakukan relaktasi? atau saya harus menunggu anak saya kembali normal untuk melakukan relaktasi? dan kemanakah saya harus belajar melakukan relaktasi? Terimakasih sebelumnya. 

(Ummi Azzam, 26, Cimahi)

JAWAB :

Dear Ummi Azzam,

Salut atas semangat anda untuk tetap menyusui buah hati anda meskipun sempat terhenti beberapa waktu. Kondisi penyakit jantung bawaan pada bayi terkadang membuat bayi yang pada awalnya tampak antusias menyusu beberapa menit kemudian akan beristirahat beberapa kali. Menyusu pendek-pendek, tampak lemas, nafsu minum menurun, berkeringat saat menyusu, hisapan tidak kuat, pola hisap-telan-bernafas yg tidak terkoordinasi, kebiruan, frekuensi nafas meningkat, bising jantung dan kenaikan berat badan yg tidak sesuai.

Ada beberapa ahli yg berpendapat menyusu langsung akan melelahkan bayi dengan kelainan jantung bawaan, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusu langsung akan lebih menguntungkan bagi bayi dari sisi jantung dan pernafasan serta lebih fisiologis ketimbang menyusu dari botol. Dengan tetap menyusu akan memastikan bayi mendapat ASI dan zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dengan penyakit jantung bawaan, yang lebih rentan terkena infeksi saluran nafas.

Dimungkinkan memberikan ASI dengan media seperti gelas ataupun selang nasogastrik untuk memastikan bayi mendapatkan kebutuhan nutrisinya karena pola menyusu yang lebih singkat dibandingkan bayi sehat.

Untuk itu, usaha relaktasi dapat mulai dilakukan sejak sebelum operasi dengan tetap memperhatikan kebutuhan kalori bayi dengan penyakit jantung bawaan. Apabila masih ada kesulitan menyusu langsung, bisa tetap memberikan ASI perah (terutama bagian ASI akhir yang kaya lemak) dengan media gelas ataupun selang nasogastrik.

Hindari pemakaian dot pada bayi dengan penyakit jantung bawaan karena akan memperberat kondisi pernafasan bayi. Hubungi konselor atau konsultan laktasi terdekat dari tempat tinggal anda untuk mendapat bantuan relaktasi serta memerah ASI, bicarakan juga dengan tim dokter yang merawat buah hati anda.
Kami doakan agar buah hati anda cepat sembuh seperti sedia kala.

Salam ASI,

Astri Pramarini, dr, IBCLC
(Konsultan Laktasi, Ketua AIMI Jawa Timur)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com