Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Sakit Mag Bisa Tetap Berpuasa

Kompas.com - 09/07/2012, 15:14 WIB

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Panggilan untuk menjalankan ibadah sangat kuat di hati, termasuk pada umat muslim yang menderita penyakit mag. Sebenarnya penderita penyakit mag tetap bisa berpuasa, namun yang perlu diperhatikan adalah apakah penyakitnya termasuk mag fungsional atau mag organik.

Sakit mag adalah kumpulan rasa nyeri dan tidak nyaman pada daerah ulu hati. Gejala  yang umum antara lain rasa tidak  nyaman, sakit, perih di sekitar ulu hati, mual, dan muntah, kembung, cepat kenyang, sering sendawa dan nafsu makan kurang. Pada kondisi lebih lanjut biasanya menyebabkan nyeri dada dan mulut pahit.

Menurut penjelasan dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD, sakit mag fungsional terjadi karena kebiasaan makan tidak teratur, camilan berlemak, minum kopi atau soda setiap hari, merokok dan stres.

Sementara mag organik didapatkan karena ada kelainan secara anatomi, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Ari memaparkan, dari hasil survei yang pernah ia lakukan dan melibatkan hampir 7.000 masyarakat dengan sakit mag, diketahui bahwa 85 persen masyarakat Indonesia menderita sakit mag fungsional.

"Pasien-pasien yang ada masalah karena fungsional, dengan berpuasa biasanya akan membaik. Bahkan selama bulan puasa terjadi penurunan orang yang sakit mag," katanya di acara simposium PAPDI bertajuk Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit di FKUI Jakarta, Senin (9/7/12)..

Sementara itu pasien dengan jenis sakit mag organik masih tetap bisa menjalankan ibadah puasa jika penyakitnya diobati terlebih dahulu. Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami luka di lambung namun tetap berpuasa sambil minum obat ternyata tingkat kesembuhan sakit maag lebih besar ketimbang yang sakit maag tapi tidak berpuasa. "Tapi kalau organiknya karena kanker jelas tidak boleh puasa," tandasnya.

Ia juga merujuk sebuah riset di Paris yang melibatkan 13 orang  (sedang melaksanakan puasa Ramadhan) menunjukkan adanya peningkatan pepsin dan asam lambung. Efek puasa sendiri akan meningkatkan kadar gastrin dan menurunkan asam lambung.

"Minggu-minggu pertama puasa memang agak berat karena lambung masih menyesuaikan diri. Tapi pada minggu kedua lambung sudah bisa beradaptasi," katanya.

Untuk mencegah perburukan penyakit mag, pasien disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan, terutama makanan pedas dan asam.

Namun Ari mengingatkan apabila ketika berpuasa seseorang menjadi lemas sampai muntah, sebaiknya segera dibatalkan puasanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com