Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tapis Bayi Cegah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Serius

Kompas.com - 20/07/2012, 08:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Setiap bayi yang hendak diimunisasi perlu menjalani penapisan oleh petugas medik yang kompeten mengingat kondisi fisik mereka berbeda-beda. Dengan demikian, kejadian ikutan pascaimunisasi serius tak perlu terjadi.

Demikian hasil penelitian dokter spesialis anak dan ahli penyakit tropis Hindra Irawan Satari untuk disertasi ”Prediktor Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) Serius pada Program Imunisasi Nasional: Menyusun Kartu Penapisan”. Hindra mendapat yudisium A saat mempertahankan disertasinya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Kamis (19/7).

Sebagai promotor Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Sri Rezeki Hadinegoro dan kopromotor Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Bambang Sutrisna. Tim penguji diketuai Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Sarwono Waspadji.

Menurut Hindra, imunisasi efektif mencegah penyakit infeksi. Namun, sebagai produk biologi, vaksin mempunyai efek samping. ”Setidaknya ada satu kejadian KIPI serius per 5 juta dosis imunisasi. Angkanya memang sangat rendah dan semestinya tidak perlu terjadi karena bisa diobati,” katanya.

Ia menjelaskan, sejumlah kasus KIPI serius diikuti beberapa fenomena, seperti alergi, cacat pada bayi, bahkan kematian. Namun, berdasarkan penelitian, tidak semua berhubungan langsung dengan imunisasi.

Hindra mengusulkan pemakaian kartu penapisan pada imunisasi bayi. Sebelum imunisasi, petugas memberikan skor pada ambang batas tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan bayi, seperti CT scan, contoh darah, dan pemeriksaan lain.

”Sebelum proses imunisasi dilakukan penapisan dulu untuk memastikan bayi bisa divaksinasi atau tidak. Apabila kondisi bayi tidak memungkinkan, bayi dirujuk ke pelayanan kesehatan lain,” katanya.

Pada prinsipnya imunisasi merupakan tindakan medik sehingga harus dilakukan oleh petugas kompeten. Karena itu, dibutuhkan modul khusus bagi para petugas imunisasi.

Peran vitamin K

Agar bayi siap diimunisasi, Hindra mengingatkan perlunya pemberian vitamin K pada bayi baru lahir. Pemberian vitamin K bermanfaat untuk memperkuat bayi dan mencegah penggumpalan darah sebagai salah satu bentuk KIPI, termasuk pendarahan otak pascaimunisasi.

Salah satu penguji, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Ismoediyanto, mengatakan, selama ini, kasus KIPI serius tidak pernah ditelaah. Penelitian Hindra menjadi jalan tengah untuk mencegah munculnya kasus-kasus KIPI serius. (ABK)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com