Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2012, 14:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh hari ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersatu mewujudkan Indonesia yang ramah anak. Salah satu caranya adalah mengikuti Gerakan Peluk Anak Indonesia.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengungkapkan, gerakan tersebut perlu dilakukan oleh seluruh orang tua demi kebaikan dan masa depan anak. Pasalnya, yang menjadi dasar gerakan tersebut adalah fakta bahwa pelaku kekerasan dan pelanggaran hak anak,justru dilakukan oleh orang terdekat, bahkan orang tua.

"Gerakan ini dapat dilakukan dengan 10 menit memeluk anak sebelum orang tua melakukan aktivitasnya dan 10 menit setelah orang tua melakukan aktivitas," ujarnya dalam konferensi pers memperingati Hari Anak Indonesia di kantornya, Jl. TB. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (23/7/2012).

Dengan dicetuskannya gerakan Peluk Anak Indonesia pada lingkungan keluarga,  Arist yakin anak-anak dapat terlindungi dari berbagai bentuk pelanggaran. Selain itu, gerakan tersebut mampu mengembalikan hak anak mendapatkan kasih sayang dari orang tua.

Berlinda Nefertiti, Duta Pendidikan Komnas PA yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA) mengungkapkan, kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penting yang pada zaman sekarang, kerap diabaikan orang tua. Namun, hal tersebut kerap berbeda bagi orang tua yang lebih mementingkan pemenuhan ekonomi dari pada kasih sayang.

"Banyak anak sekarang yang kedekatannya dengan orang tua berkurang. Sangat prihatin, karena sebagai penerus bangsa, anak harus dimulai dibangun dari kasih sayang," ujarnya.

Sebanyak 400 anak dari seluruh Indonesia menggelar Kongres Anak Indonesia ke XI-2012 di Kota Batam. Dalam kongres tersebut, dirumuskan suara dan pandangan mengenai permasalahan yang dihadapi anak, antara lain perbaikan kesehatan, peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com