JAKARTA, KOMPAS - Puasa bukan penghalang untuk aktif bekerja, berolahraga, dan terkena sinar matahari. Hal itu justru mencegah osteoporosis alias pengeroposan tulang.
Demikian kata dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang juga Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Osteoporosis Indonesia Siti Annisa Nuhonni, Selasa (24/7), di sela talkshow ”Langkah Sehat Menuju Berkah Bersama Anlene” di Jakarta.
Aktivitas tubuh rutin membantu pembentukan kepadatan massa tulang. Berdasarkan penelitian terhadap pasien stroke, enam bulan setelah serangan, pasien rata-rata sudah bisa berjalan. Namun, ternyata kepadatan massa penderita tulang turun, baik pada sisi tubuh yang lumpuh maupun sehat.
”Penderita stroke umumnya berkurang aktivitasnya. Hal ini berpengaruh pada kepadatan massa tulang,” kata Nuhonni, pengajar Program Studi Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).
Kepadatan massa tulang orang normal tidak kurang dari minus 2,5 kepadatan mineral tulang (bone mineral density/BMD). Apabila kepadatan mineral tulang seseorang sudah minus 2 BMD, dia harus waspada karena masuk pada fase osteopenia (kadar kepadatan mineral tulangnya di bawah normal), nyaris osteoporosis.
Memaparkan diri pada sinar matahari selama 10-15 menit per hari sangat baik untuk mencegah osteoporosis. Sinar matahari dapat mengaktifkan vitamin D di bawah kulit, yang akan membantu penyerapan kalsium.
Dokter gizi medik dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, Fiastuti Witjaksono, menambahkan, saat berpuasa dianjurkan makan seperti biasa dan minum susu saat sahur. Susu kaya akan kalsium yang dibutuhkan dalam pembentukan dan penguatan tulang. (ABK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.