Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2012, 09:20 WIB

KOMPAS.com - Riset terbaru membuktikan, perempuan cenderung mempunyai kualitas hidup lebih buruk pascaserangan stroke atau ministroke ketimbang pria. Hal itu dungkapkan para ilmuwan di Swedia yang  mempublikasikan temuannya dalam Journal of Clinical Nursing.

Dalam pengamatannya, peneliti melibatkan 379 pasien stroke dan 117 pasien transient ischemic attack (TIA), atau ministroke. Kemudian pasien diminta menjawab survei tentang kualitas-hidup yang diukur dari fisik, emosional dan aspek sosial dari kesehatan mereka.

Ministroke atau stroke sementara adalah kondisi di mana terjadi penghentian suplai darah otak, tapi dalam waktu singkat. Biasanya, gejala akan membaik setelah serangan berhenti.

Hasil riset menunjukkan, pasien stroke perempuan memiliki skor yang jauh lebih rendah ketimbang pria berdasarkan lima dari enam aspek kualitas hidup, terkait emosi, tidur, energi, nyeri dan mobilitas.

Dalam hal isu-isu spesifik, perempuan lebih mungkin untuk mengalami masalah dengan rumah tangga ketimbang pria (56 persen berbanding 36 persen) pasca terjadinya serangan stroke. Disisi lain, pria lebih mungkin mengalami masalah dengan seks ketimbang perempuan (34 persen berbanding 19 persen) pascaserangan stroke.

Sementara itu, ministroke pada pasien perempuan cenderung akan memperburuk seluruh aspek kualitas kehidupan mereka, jika dibandingkan pria. Secara khusus, efek ministroke pada perempuan akan lebih terasa ketimbang pria, terutama dalam hal kehidupan rumah tangga (48 persen berbanding 20 persen), keluarga (13 persen berbanding 0 persen), dan dalam kegiatan di waktu senggang (42 persen berbanding 23 persen).

"Studi kami menunjukkan, stroke pada perempuan akan lebih memengaruhi kualitas kehidupan mereka bila dibandingkan stroke pada pria," kata Dr Ann Charlotte Laska, dari Danderyd Hospital di Stockholm.

"Temuan ini juga menunjukkan, ministroke pada perempuan akan memengaruhi kualitas hidup mereka sama seperti halnya stroke, sehingga membutuhkan dukungan yang sama dalam hal pengobatan setelah mereka keluar dari rumah sakit," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com