Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2012, 10:08 WIB

Kompas.com - Tidak mudah memang mengucapkan kata maaf. Tetapi menyimpan dendam dan amarah sesungguhnya tidak membahagiakan. Dengan memaafkan, kita mengundah bahagia dan melindungi diri dari penyakit.

Peneliti dari Universitas California, San Diego, AS, menjelaskan, ketika kita berhasil memaafkan orang yang menyakiti kita, tekanan darah akan turun. Dalam jangka panjang, tekanan darah yang normal akan melindungi kita dari penyakit jantung dan stroke.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 partisipan. Mereka diminta memikirkan suatu waktu ketika sahabat mereka menghianati. Separuh partisipan diminta memikirkan bagiamana hal itu memicu rasa marah, dan sisanya didorong untuk memaafkan.

Kemudian setelah diberi pengalih pikiran selama lima menit lalu mereka boleh memikirkan kembali peristiwa penghianatan tersebut dengan cara masing-masing.

Dr.Birtta Larsen, yang memimpin penelitian itu, menemukan kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih untuk lebih tenang.

"Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut," tulis para peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine.

Kenaikan tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com