Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2012, 10:18 WIB

KOMPAS.com - Anak yang susah makan kerap menjadi sumber kekhawatiran para ibu. Tetapi Anda tak jangan lekas marah atau stres saat menghadapi "gerakan tutup mulut" yang dilakukan anak. Bayi usia 8-10 bulan pun sudah bisa melakukan gerakan tutup mulut.

Ada beberapa sebab mengapa bayi menolak makanan yang Anda sodorkan. Misalnya karena ia memang sedang tidak mau makan, tidak enak badan, gigi akan tumbuh atau sariawan, bosan dengan menu makanan yang ditawarkan, bosan dengan rutinitas, atau bisa juga karena anak trauma saat makan.

"Menghadapi anak yang melakukan gerakan tutup mulut ibu harus lebih sabar dan kreatif mencari jalan keluar," kata Nia Umar, Ketua Ikatan Konselor Menyusui Indonesia, dalam acara seminar MPASI bertajuk "Golden Standard for Golden Period," di Jakarta, Sabtu (4/8/12).

Menurut Nia banyak juga ibu yang kurang memahami situasi anak yang susah makan. Misalnya saja membuatkan susu formula sebagai pengganti makan anak, menambahkan vitamin atau suplemen untuk menambah nafsu makan anak, atau mengencerkan makanan agar lebih mudah dimasukkan ke mulut anak.

Untuk meningkatkan antusiasme anak pada waktu makan, ada beberapa langkah yang bisa dicoba para Ibu. Pertama, buatlah suasana makan menjadi saat menyenangkan misalnya dengan melibatkan anak ke dalam kegiatan memasak sesuai usianya. Kedua, Ibu melakukan variasi menu makan sehingga anak tidak bosan.

Ketiga, Ibu dapat menggunakan alat makan kesukaan anak dan biarkan mereka memilih sendiri alat makannya pada saat membeli. Keempat, usahakan agar anak makan di pangkuan Anda. Jangan membiasakan anak makan sambil berjalan berkeliling komplek rumah, bersepeda, atau menonton televisi.

Karena makan adalah aktivitas sosial maka usahakan untuk makan bersama-sama seluruh anggota keluarga. Anda dapat menambah kursi bayi di ruang makan.

Jika anak sangat sulit makan maka siasati dengan memberi makanan dalam porsi kecil namun frekuensinya sering. Catatan penting lainnya, lanjut Nia, jika ibu menggunakan tenaga pengasuh atau baby sitter, mereka juga harus mengerti jika situasi anak yang sedang malas makan.

"Ada anak tumbuh dengan baik tapi saat MP ASI berat badannya turun. Peran pengasuh sangat mempengaruhi berat badan anak ini. Si anak trauma karena saat makan selalu diancam. Saat pengasuhnya diganti, anak tersebut berat badannya naik kembali," cerita Nia.

"Dari kasus ini, dapat kita lihat peran pengasuh besar juga dalam perkembangan anak. Ajari mereka dengan sabar, hargai pekerjaan para pengasuh agar mereka turut menjaga buah hati Anda dengan benar," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com