Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2012, 10:49 WIB

Kompas.com - Diabetes melitus adalah penyakit yang paling banyak komplikasinya, mulai dari kerusakan saraf sampai gagal ginjal. Meski belum ada obatnya, namun diabetes sebenarnya mudah dicegah.

Dari seluruh jenis diabetes, jumlah penderita diabetes tipe-2 atau diabetes melitus adalah yang paling banyak, yakni mencapai 90-99 persen. Pola makan yang buruk dan kegemukan merupakan faktor risiko yang menyebabkan diabetes melitus. Biasanya penyakit ini diderita orang dewasa.

Olahraga aerobik yang dikombinasikan dengan latihan beban ternyata cukup efektif untuk meningkatkan massa otot, yang sangat penting untuk metabolisme dan sensitivitas insulin.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 32.000 pria diketahui, mereka yang melakukan latihan beban sedikitnya selama dua setengah jam setiap minggu, risikonya terkena diabetes 34 persen lebih rendah.

"Riset sebelumnya menunjukkan bahwa olahraga aerobik bermanfaat untuk mencegah diabetes, tetapi belum ada studi epidemiologi yang melihat manfaat latihan angkat beban. Dari studi ini terungkap bahwa latihan beban punya manfaat tersendiri," kata Dr.Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health.

Menggabungkan latihan beban dengan olahraga aerobik berkaitan dengan penurunan risiko diabetes sampai 59 persen. "Pesan utama dari penelitian ini adalah mengombinasikan dua jenis olahraga ini punya manfaat lebih besar," kata Hu.

Selain bersifat mencegah, latihan olahraga secara rutin juga menguntungkan penderita diabetes. Mereka yang aktif secara fisik lebih jarang menderita komplikasi penyakit kardiovaskular.

Para penderita diabetes juga disarankan untuk melakukan upaya penurunan berat badan, khususnya lemak tubuh, melalui olahraga karena akan meningkatkan kepekaan sel akan insulin sehingga gula pun akan lebih mudah masuk ke sel yang menyebabkan gula darah akan turun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com